Hoaks atau Fakta, Nasi yang Sudah Matang dan Tidak Diangkat Akan Menjadi Beracun

20 Mei 2020, 20:48 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Di aplikasi percakapan WhatsApp beredar sebuah pesan yang mengklaim bahwa nasi yang sudah matang dan tidak diangkat dari penanak nasi (rice cooker) lebih dari 12 jam bisa menjadi racun.

Disebutkan dalam pesan tersebut bahwa racun itu memicu penyakit trigliserida, kolesterol, hipertensi, jantung koroner, hingga diabetes melitus.

Setelah ditelusuri, dipastikan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

Baca Juga: Geger, Hujan Es di Meksiko Berbentuk Virus Corona!

Berdasarkan penelusuran yang dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Rabu, 20 Mei 2020 terdapat beberapa fakta yang meluruskan hoaks tersebut.

Kabar tersebut bukan pertama kalinya beredar, sejak tahun 2017, 2018, dan 2019 kabar serupa sudah muncul.

Menurut Spesialis gizi klinik dari Departemen Ilmu Gizi FKUI, dr Anna Maurina Singal, menyebutkan bahwa pemicu masalah kesehatan tidak dapat hanya satu faktor saja, melainkan multifaktorial.

Baca Juga: Permohonan Honorer agar Diangkat Jadi PNS Ditolak MK? Simak Faktanya

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Nasi dari Rice Cooker Dikabarkan Beracun dan Picu Diabetes hingga Jantung Koroner, Simak Faktanya

Lebih lanjut dr Anna mengatakan, “Proses tanak beras melalui rice cooker atau magic jar dengan waktu tertentu tidak menentukan seseorang akan mengalami peningkatan glukosa darah atau diabetes melitus.”

Menurutnya beras merupakan karbohidrat kompleks yang memiliki struktur amilosa dan amilopektin.

Rantai amilosa berbentuk garis lurus sedangkan amilopektin berbentuk cabang-cabang.

Baca Juga: Meski Non Jakarta, Pemprov Tetap Salurkan Bansos Terdampak Covid-19

Semakin bercabang suatu rantai, akan semakin banyak molekul yang ditangkap oleh enzim pencernaan sehingga akan lebih meningkatkan kadar glukosa darah.

 Di Indonesia sendiri, kadar amilosa dan amilopektin sangat berbeda pada tiap jenis beras.

Ada varietas beras yang tinggi kadar amilosanya sehingga memiliki kadar indeks glikemik rendah, hal ini baik bagi pasien Diabetes Melitus (DM), namun harus tetap memperhatikan jumlah secara keseluruhan.

Baca Juga: Mengapa Kita Harus Bersihkan Kuas Makeup? Yuk Simak 3 Alasan Penting Ini

Sementara itu, menurut Pakar Gizi Jansen Ongko menuturkan bahwa tidak ada efek samping yang signifikan terkait jangka waktu pemanasan nasi dengan kesehatan.

Lebih lanjut Jansen mengungkapkan, “Banyak rumah makan yang memanaskan nasi lebih dari 12 jam dan tidak memberikan efek negatif saat dimakan. Selama tidak terkontaminasi dan disimpan dengan baik, aman dikonsumsi.”

Jansen hanya menegaskan bahwa nasi yang dihangatkan dan memiliki Indeks Glikemik (IG) lebih tinggi, ini perlu dihindari oleh pasien diabetes.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Ketua Umum IGI: Tahun Ajaran Baru Ditunda Hingga Januari 2021

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler