Mengenal Pohon Dewandaru, Pohon Pembawa Wahyu dari Dewa di Gunung Kawi

2 Oktober 2020, 22:11 WIB
Pohon Dewandaru atau cermai londo /

RINGTIMES BANYUWANGI – Pohon dewandaru dikenal pula sebagai tumbuhan cermai londo. Meski menghasilkan buah kecil yang enak dimakan, tak banyak masyarakat yang mau menanamnya. Hal ini karena dewandaru memiliki beragam mitos seram yang mengiringinya.

Dewandaru dikenal pula sebagai cermai londo atau Belanda. Hal ini disebabkan karena buahnya memiliki bentuk seperti buah cermai, yakni bulat bergelombang dan berwarna hijau saat muda, semakin tua warnanya berubah jadi kuning, oranye, lalu merah.

Tumbuhan ini memiliki nama latin Eugenia uniflora, dan sebenarnya berasal dari pantai timur Amerika Selatan, seperti daerah Suriname, Guyana Prancis, Brasil bagian selatan, serta sebagian Paraguay, Argentina, dan Uruguay.

Baca Juga: Simak, Pola Makan Baik untuk Penderita Asam Urat

Dilansir oleh ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, pohon dewandaru adalah tumbuhan perdu atau semak yang besar. Tingginya bisa mencapai 5 hingga 8 meter dengan buah yang berwarna merah jika sudah matang.

Daunnya yang berwarna hijau serta merupakan daun tunggal, tersebar, berbentuk lonjong, dengan ujung dan pangkal meruncing. Pohon dawandaru adalh tanaman yang dapat tumbuh di mana saja, termasuk di halaman rumah.

Banyak berita menyebutkan bahwa orang yang menanam pohon ini di rumah, akan terus mendapat keberkahan.

Nama dewandaru dalam bahasa jawa kuna atau sansekerta memiliki arti ‘pembawa pesan dari para dewa’. Sehingga banyak yang menyebutnya sebagai tanaman pembawa wahyu dari dewa.

Beberapa kisah pewayangan ataupun cerita Jawa Kuno beberapa kali nama Dewandaru selalu disebutkan. Salah satu cerita yang disebarkan dari mulut ke mulut adalah pohon Dewandaru yang terletak di Gunung Kawi, Jawa Timur.

Pohon dewandaru di Gunung Kawi terletak di komplek makam Kyai Imam Sudjono dan Raden Mas Zakaria II. Ada beberapa pohon yang menjuntai cukup tinggi dan dikelilingi dengan pagar besi yang berukuran 2 kali setengah meter.

Baca Juga: Pencopotan Jaksa Agung Diduga Terlibat Kasus yang Menyeret Jaksa Pinangki

Satu hal yang cukup populer di kalangan masyarakat sekitar Gunung Kawi adalah menjadikan apa yang jatuh itu sebagai jimat, jika yang jatuh kebetulan adalah daun, maka biasanya akan disimpan di dompet.

Begitu juga dengan buahnya, bahkan ada mitos jika kejatuhan buah maka akan menerima berkah dalam jumlah yang besar. Keadaan yang membuat beberapa orang rela kedinginan untuk sekedar tidur dibawah pohon Dewandaru

Terdapat mitos lain yang menyatakan bahwa siapa saja yang memiliki niatan buruk karena pada dasarnya untuk mengharapkan kekayaan dari Gunung Kawi maka orang-orang itu akan benar-benar dalam posisi sulit.

Fakta dari tumbuhan ini adalah memiliki bau yang harum. Sehingga, kayu dari pohon dewandaru ini sering digunakan sebagai sarana pencapaian kesempurnaan dalam ilmu kanuragan.

Selain itu, kayu pohon ini juga dipercaya memiliki beragam khasiat lain, seperti sebagi media pengasihan, penambah kharisma, hingga pengusir gangguan gaib.

Oleh sebab itu, banyak pengrajin yang memanfaatkan kayu dewandaru untuk membuat tongkat, tasbih, dan lainnya.***

 

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler