RINGTIMES BANYUWANGI – Pemerintah menggelontorkan sejumlah bantuan langsung untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Bantuan itu menyasar pada sejumlah golongan seperti masyarakat miskin, korban PHK dan pengangguran, hingga pelaku usaha mikro yang kewalahan menangani situasi keuangan sejak status pandemi diumumkan oleh WHO beberapa waktu lalu.
Atas bantuan yang beredar, tentu banyak juga bersliweran kabar-kabar hoaks mengenai bantuan yang diberikan pemerintah.
Baca Juga: Sorot Aktivitas Belanja, ShopeePay Deals Rp1 Hadir di Euforia 11.11
Baru saja beredar sebuah pesan berantai yang mengatakan bahwa pemilik SIM C atau pengguna sepeda motor bisa mendapatkan bantuan sosial.
Pesan ini tersebar di whatsapp melalui pesan yang mengular.
Dikatakan dalam pesan tersebut bahwa siapapun pengendara motor atau pemilik SIM C bisa mendapat bantuan dana dari pemerintah mengingat kondisi pandemi ini.
Bantuan yang akan diberikan yakni sebesar Rp900 Ribu yang akan berikan selama empat bulan kedepan.
Baca Juga: 4 Tanaman Herbal Untuk Pengobatan, Mulai Tanam Dirumah Sekarang!
Berikut isi pesan berantainya :
"Monggo warga yang sudah punya SIM C. Boleh coba dicek apakah SIM C Anda dpt bantuan covid-19 Rp.900.000/bln selama 4 bln,” tulis pesan berantai itu.
"Mulai September s.d Desember 2020. dilink ini https://s.id/ektp-covid19," lanjut narasi dalam pesan di Whatsapp tersebut.
Akhirnya diketahui bahwa ternyata pesan berantai tersebut adalah hoaks belaka.
Ini terbukti dari laman tautan yang diberikan ketika di klik akan terbuka ke sebuah tulisan “NGIMPI!!!”, bukan malah mengarah ke formulir pendaftaran.
Pesan-pesan demikian sudah sering beredar di Whatsapp sejak program Prakerja bergulir. Pesan hoaks semacam itu memberikan tautan yang mengarahkan untuk membuka laman yang di klik. Namun setelah di buka, ternyata hanya berisi kata candaan saja.
Baca Juga: 5 Tips Ampuh Cegah Jerawat, Cukup Rajin Bersihkan Tempat Tidur
Pesan berantai hoaks di Whatsapp juga pernah terjadi beberapa waktu lalu yang menarasikan jika pemilik E-KTP bisa mendapatkan bantuan Rp1 Juta.
Melalui hal ini, diharapkan masyarakat bisa berhati-hati dan bijak dalam memilih informasi.***