Wajib Tau, 7 Fakta dan Mitos Tentang Imunisasi Ini Bikin Orang Tua Salah Kaprah

- 21 Desember 2020, 14:30 WIB
ilustrasi fakta dan mitos tentang imunisasi yang membuat orang tua salah kaprah
ilustrasi fakta dan mitos tentang imunisasi yang membuat orang tua salah kaprah / (ANTARA/HO/Humas Pemkot Jakarta Utara)/

RINGTIMES BANYUWANGI – Imunisasi dapat mencegah anak dari virus dan penyakit berbahaya. Tetapi ada beberapa fakta dan mitos tentang imunisasi yang justru bikin orang tua salah kaprah.

Menurut WHO (World Health Organization) terdapat hampir 20 juta anak yang belum diberi vaksin di dunia saat ini.

Akibatnya beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian yang dapat dicegah dengan vaksin kembali muncul di berbagai negara.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Hal tersebut karena ada beberapa orang tua yang menganggap vaksin dapat membahayakan anak.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dri laman Unicef, berikut ini fakta dan mitos tentang imunisasi yang justru bikin orang tua salah kaprah.

1. Anak akan alami demam setelah imunisasi

Setelah anak diimunisasi, anak akan mengalami demam. Tak dipungkiri, ini menjadi fakta dan mitos tentang imunisasi yang umum terajdi di masyarakat.

Baca Juga: Harga Terbaru 30 Jenis Keladi yang Paling Laris dan Populer, Cek Sekarang

Padahal itu tidak benar. Demam sendiri merupakan reaksi pertahanan tubuh terhadap imunisasi yang diberika pada anak.

Jika anak mengalami demam maka dapat disimpulkan bahwa tubuhnya memiliki reaksi pertahanan yang baik.

2. Kandungan vaksin berbahaya bagi tubuh

Komponen utama dalam vaksin adalah antigen yang merangsang pembentukan imunitas tanpa membuat tubuh terkena penyakit.

Baca Juga: 7 Langkah Mudah Perawatan Bibir di Rumah, Alami dan Ampuh

Vaksin mengandung komponen tambahan dalam jumlah rendah dan aman yang meliputi stabilizer, antibiotik, pengawet dan adjuvan.

3. ASI dapat menggantikan vaksin

Fakta dan mitos tentang imunisasi lainnya adalah ASI dapat menggantikan vaksin. Padahal ASI hanya dapat mencegah penyakit secara umum.

Sedangkan vaksin dapat memberikan pelindungan dari penyakit khusus.

Baca Juga: Agar Bibir Merah Alami Permanen Tanpa Lipstik, Simak Tips Sederhana Berikut Ini

4. Vaksin menyebabkan autisme

Sampai saat ini tidak ada bukti bahwa imunisasi dalam bentuk apapun dapat menyebabkan autisme.

Vaksin juga telah lulus uji dari food and drug administration.

5. Kekebalan alami lebih baik daripada kekebalan dari vaksin

Kekebalan alami belum tentu memberikan kekebalan jangka panjang misalnya pada kasus batuk rejan.

Baca Juga: Tak Hanya Lidah Buaya, Bahan Alami Ini Ampuh Atasi Bibir Kering dan Pecah-pecah

Sementara itu vaksin dapat memberikan kekebalan jangka panjang seperti vaksin BCG.

6. Kekebalan kelompok dimungkinkan melalui imunisasi

Ini juga merupakan fakta dan mitos tentang imunisasi yang berkembang di masyarakat. Hal ini memanglah benar.

Karena dengan memastikan cakupan imunisasi yang luas di seluruh populasi sasaran maka seluruh komunitas dapat dilindungi.

Baca Juga: Agar Bibir Merah Merona Secara Alami, Lakukan Tips Mudah Berikut Ini

7. Suntikan ganda aman untuk anak-anak

Ini adalah fakta. Jika diperlukan petugas kesehatan akan menyarankan beberapa suntikan dan dianjurkan karena terbukti aman.

Itulah fakta dan mitos tentang imunisasi yang berkembang di masyarakat. Sebagai orang tua kita tidak perlu khawatir jika anak kita diimunisasi.

Demikian, semoga bermanfaat.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: UNICEF


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah