Adapun jejak digital yang ditemukan dari kritik Mahathir terhadap sekolah adalah menyoal pada pola pendidikan dinegaranya sendiri yakni Malaysia.
Kritikan tersebut disampaikan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad dalam acara makan malam tahunan almamater Sultan Abdul Hamid Collage (SAHC).
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Iblis, Suri Teladan Pertama Penyebar Hoaks
Ketika itu, ia mengatakan bahwa pendidikan Malaysia akan diperbaiki dengan mengurangi fokus pada pelajaran agama.
Saat itu ia menyebutkan jika sistem pendidikan terlalu fokus pada agama sehingga bisa membuat siswa tak berkompetensi cukup dalam menemukan pekerjaan.
Perdana Menteri Malaysia itu mengatakan jika pola atau sistem pendidikan dinegaranya itu banyak sekali menghasilkan cendikiawan agama atau ulama. Namun ia mengkhawatirkan terlalu banyaknya ulama itu justru membuat banyak perbedaan pendapat yang membuat pengikutnya tersesat.
Mahathir ingin kurikulum sekolah di Malaysia berubah dan menekankan pentingnya kompetensi seperti kemampuan bahasa Inggris.
Baca Juga: Beredar Hoaks di Facebook, Pemegang Kartu BPJS Dapat BLT Rp4 Juta per KK
Soal kritik perdana menteri Malaysia mengkritik sekolah Indonesia yang beredar di Facebook itu adalah hoaks atau berita bohong sebagaimana yang ditelusuri oleh turnbackhoax.
Diharapkan agar masyarakat lebih memahami informasi dan tak mudah termakan isu hoaks.***(Ayu Nida LF/Kabar Besuki PRMN)