Sejurus selepas suntikan vaksin pertama terdapat sejumlah 0.8% akan mati dalam masa 2 minggu…”
Namun, apakah informasi meninggal dunia usai melakukan vaksinasi Pfizer tersebut benar?
Baca Juga: Puncak Covid-19 Diprediksi Naik pada Juni 2021, Wamenkes: Peningkatan Usai Lebaran 32 Persen
Ternyata, Michael Yeadon adalah seoang anti-vaksin yang kerap membuat konspirasi terkait program vaksinasi.
Bahkan mantan peneliti Pfizer tersebut pernah menyebarkan kebohongan soal proses vaksinasi.
Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Cek Fakta: Orang Menerima Vaksin Pfizer Akan Meninggal Dalam Waktu 2 Tahun, Simak Kebenarannya
Media mengungkap jika klaim Michael tak berlandaskan alasan yang ilmiah serta tak cukup bukti empiris.
Selain itu, Michael juga pernah membuat konspirasi soal vaksinasi berupa kemandulan, vaksinasi berefek mengerikan, hingga menyebut populasi dunia sudah kebal dari Covid-19.
Melalui penelusuran fakta oleh Instagram Jabarsabehoaks, ditemukan bahaya Michael Yeadon bekerja di Pfizer tahun 2011 sebagai Wakil Presiden dan Kepala Ilmuwan, bukan sebagai Ketua Saintis Pfizer.
Maka klaim yang disebutkan oleh mantan peneliti tersebut merupakan kabar tak benar atau hoaks karena tak berbukti empiris.***(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)