Hoaks atau Fakta, Italia Minta Dibacakan Al-quran Untuk Lawan Corona

- 29 April 2020, 18:15 WIB
/

RINGTIMES - Merujuk pada sebuah artikel yang menyebutkan jika pemerintah Italia meminta untuk dibacakan Al-Quran untuk melawan wabah virus corona.

Dalam artikel itu negara Italia disebutkan mendapatkan hikmah sehingga minta dibacakan ayat suci yaitu Surat Al-Fatihah dan Surat Ali Imran ayat 190-193.

Tak hanya artikel, sebuah video Youtube juga beredar di mana terdapat suara orang yang mengaji.

Baca Juga: Dapat Kabar Mal dan Kafe Arab Saudi Beroperasi, Simak Selengkapnya

Tertulis dalam artikel, hal tersebut dilakukan disinyalir karena Italia menjadi negara urutan ke-3 di dunia dengan jumlah positif Covid-19 tertinggi di dunia, setelah Amerika dan Spanyol.

Diketahui hingga Rabu, 29 April 2020, Italia memiliki 201.505 kasus positif Covid-19, dengan kasus kematian mencapai 2000 orang.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Turn Back Hoax, video tersebut ternyata merupakan potongan dari video yang diunggah oleh NOTIZIE Settimanale della Diocesi di Carpi di akun youtubenya.

Baca Juga: Akhirnya, 3 Pelaku Penolakan Jenazah Perawat Corona Segera Disidang

Dalam caption video yang diunggah pada 13 April 2020 tersebut menyebutkan, jika video tersebut merupakan pertemuan antar agama dan multikultural untuk mengenang para korban Covid-19.

Acara tersebut dilaksanakan pada Senin, 13 April 2020, pukul 12 siang di Piazza Martiri melalui stasiun TRC dan TvQui.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Keuskupan Carpi dan Pemerintah Kota sebagai momen kenangan untuk mengenang korban meninggal dari Covid-19.

Baca Juga: Membludak!, Sebanyak inikah Warga Jakarta Barat yang Positif Corona

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Cek Fakta: Benarkah Italia Minta Dibacakan Quran untuk Melawan Covid-19? Simak Faktanya

Selain itu acara tersebut juga dihadiri oleh Walikota Alberto Bellelli untuk Administrasi Kotamadya, Vicar Jenderal Monsignor Ermenegildo Manikur untuk Keuskupan, Rabbi Benjamin Goldstein untuk Komunitas Yahudi Modena dan Reggio, Imam Mourad Selmi untuk Asosiasi Komunitas Muslim.

Kemudian ada Florin Chihaia untuk Gereja Ortodoks Autocephalic Rumania, Archprete Arcadie Porcescu untuk Gereja Ortodoks Moldova St. Spiridione dari Trimithonte, Elisa Yang untuk orang Kristen Injili Tionghoa dan Manroob Sing untuk komunitas Sikh.

Selain acara untuk mengenang para korban Covid-19 yang meninggal, pada saat yang bersamaan sebagai acara doa bagi orang yang sakit dan untuk meminta keberanian serta kekuatan dalam melawan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jika Eksploitasi Alam Tak Berhenti, Pandemi Ganas Akan Sering Muncul

Dalam acara tersebut masing-masing perwakilan juga membacakan doa sesuai dengan agama serta organisasi yang dipegangnya.

Berdasarkan informasi yang telah dihimpun PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa artikel yang beredar merupakan hoaks atau kabar bohong.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Menipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.(penulis: Firda Marta RositaSari)

Baca Juga: Berkali Lipat, Media Asing Tuding Indonesia Memalsukan Data Covid-19

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah