Penyakit tersebut mulai flu biasa hingga penyakit yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Virus korona diidentifikasi pada pertengahan 1960-an dan diketahui menginfeksi manusia dan berbagai hewan (termasuk burung dan mamalia).
Sel epitel di saluran pernapasan dan saluran pencernaan adalah sel target utama. Sampai saat ini, ada tujuh jenis virus korona yang telah terbukti menginfeksi manusia.
Baca Juga: PSBB Kota Surabaya Tri Rismaharini Khawatirkan Warga Susah Cari Makan
Berita ini sebelumnya telah terbit di jurnal garut dengan judul bItalia Dikabarkan Temukan Kebohongan Covid-19 yang Ternyata Cuma Bakteri, Berikut Fakta Sebenarnya
Merujuk USA Today, setelah virus Korona baru diidentifikasi oleh otoritas Tiongkok pada 7 Januari 2020, sejak itu Kementerian Kesehatan Italia belum mengumumkan penemuan obat atau mengubah pendiriannya tentang apa yang menyebabkan covid-19.
Covid-19 dianggap sebagai penyakit yang disebabkan virus dan menjelaskan bahwa antibiotik adalah pengobatan yang tidak efektif karena covid-19 disebabkan oleh virus bukan bakteri.
Masih dari sumber yang sama, WHO juga tidak melarang otopsi pasien covid-19. WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merilis pedoman bagi petugas kesehatan untuk melakukan otopsi secara aman terhadap pasien COVID-19 yang terkonfirmasi.
Baca Juga: Taman Botani Sukorambi Bersedia Hadapi Pariwisata Era New Normal
Oleh karena itu, informasi dalam pesan berantai yang menyebut bahwa Italia telah membuktikan kebohongan Covid-19 melalui autopsi adalah salah dan menyesatkan. (Agung Julianto)