Faktanya, wabah Covid-19 bukanlah rekayasa untuk menghambat bangkitnya umat Islam.
Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa sepuluh negara dengan kasus Covid-19 tertinggi adalah negara-negara yang populasi muslimnya sedikit.
Menurut salah satu artikel di laman Nature pada 17 Maret 2020, Covid-19 itu bukan virus hasil manipulasi laboratorium.
Baca Juga: Jepang Berduka, Pemeran Eren Jaeger di Live Action Attack On Titan, Haruma Miura Meninggal Dunia
Para ilmuwan memiliki dua penjelasan tentang asal usul virus tersebut, yakni seleksi alam pada inang hewan atau seleksi alam pada manusia setelah virus melompat dari hewan.
Selain itu, klaim bahwa WHO dikendalikan oleh AS dalam menangani Covid-19 juga tidak merujuk pada fakta.
Beberapa bulan ke belakang, AS justru tengah berkonflik dengan WHO, di mana mereka telah menghentikan pendanaan sejak April 2020, bahkan mengumumkan bahwa negara AS akan keluar dari keanggotaan WHO.
Baca Juga: Jepang Berduka, Pemeran Eren Jaeger di Live Action Attack On Titan, Haruma Miura Meninggal Dunia
Sementara itu, berdasarkan laporan dari world meters, per Sabtu, 18 Juli 2020, kasus terifeksi akibat virus corona secara global sudah mencapai 14.211.652 kasus.
Mengingat jumlah kasus yang semakin tinggi, para ilmuwan tengah berusaha untuk menciptakan vaksin virus corona atau obat yang dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19 ini.***( Bayu Nurulah/Pikiran Rakyat Cianjur)