RINGTIMES BANYUWANGI – Artikel ini akan membahas tentang weton Sabtu Pahing yang banyak digadang-gadang sebagai weton yang paling hoki atau beruntung.
Sabtu Pahing sendiri merupakan weton yang memiliki jumlah neptu tertinggi di antara semua hari dan pasaran yang ada.
Sabtu Pahing memiliki jumlah neptu 18 yang terdiri dari neptu hari Sabtu bernilai 9 dan neptu pasaran Pahing yang juga bernilai 9.
Baca Juga: Tips Merawat Tanaman Hias bagi Pemula, Salah Satunya Perhatikan Waktu Menyiram
Banyak orang yang bertanya-tanya akan keberuntungan weton Sabtu Pahing ini, benarkah menjadi weton yang paling hoki?
Berikut ini adalah fakta dan mitos weton Sabtu Pahing menjadi weton paling hoki yang dilansir dari kanal Youtube Abah Romdhoni pada Rabu, 3 November 2021.
Apabila dilihat dari watak dan karakternya, weton Sabtu pahing sangat masuk akal jika dikatakan sebagai weton paling hoki.
Hal ini karena weton Sabtu Pahing memiliki watak yang luwes dalam melakukan apapun, berani mengambil risiko, dan pantang menyerah.
dengan sifat dan wataknya yang demikian, maka orang-orang weton Sabtu Pahing sangat ditunjang dengan hal tersebut untuk selalu hoki.
Baca Juga: Weton yang Disukai Khodam Harimau, Punya Sifat Pemberani dan Mudah Marah
Namun, dengan sifatnya yang positif, ada juga beberapa sifat negatif dari weton Sabtu Pahing. Oleh karena itu sangat disarankan untuk membuang sifat-sifat negatif.
Ramalan kitab Primbon Jawa menyebutkan bahwa kelahiran weton Sabtu Pahing memiliki hoki sebagai berikut:
- Sangat berpotensi untuk mengangkat derajat keluarganya.
- Bayi yang lahir dengan weton Sabtu Pahing akan memberi hoki kepada orang tuanya. Namun, akan terhenti ketika lahir seorang adik.
- Menjadi orang penting dalam keluarganya.
- Dalam hal asmara, Sabtu pahing kurang beruntung namun akan berakhir dengan bahagia mendapatkan jodoh melalui jalan yang tidak pernah terduga.
Baca Juga: Cara Menyuburkan Aglonema dengan Air Cucian Beras, Terbukti Berhasil
Itulah ramalaan keberuntungan dari weton Sabtu Pahing. Namun, hal ini tidak seratus persen benar karena kebenaran hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa.***