Pandangan Pengarang Novel Ronggeng Dukuh Paruk: Aspek Sosial, Agama, Budaya

10 Januari 2022, 11:49 WIB
Ilustrasi. Pandangan pengarang Novel Ronggeng Dukuh Paruk /pexels/pixabay.com/ pexels


RINGTIMES BANYUWANGI - Simak pembahasan materi terkait pandangan pengarang Novel Ronggeng Dukuh Paruk, mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10 SMA sederajat.

Pembahasan materi kali ini adalah memaparkan pandangan pengarang novel terkait aspek sosial, agama, dan budaya, yang terdapat pada halaman 125 buku paket Bahasa Indonesia kelas 12

Dalam hal ini, novel yang diidentifikasi adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari.

Baca Juga: Unsur Kebahasaan Novel Ronggeng Dukuh Paruk Meliputi Gaya Bahasa, Materi Bahasa Indonesia Kelas 12

Oleh sebab itu, sebaiknya adik-adik membaca novel tersebut terlebih dahulu dengan seksama.

Setelah itu, barulah kita menginjak ke pembahasan pandangan pengarang novel sebagaimana dilansir dari Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia kelas 12 Edisi Revisi 2018, pada Senin, 10 Januari 2022.

Aspek kehidupan sosial:

Masyarakat Dukuh Paruk digambarkan memiliki sifat yang cenderung lugu, mudah percaya kepada orang lain terlebih orang tersebut kaya raya.

Mereka tak menyadari bahwa orang asing justru hanya memanfaatkan dan mengambil keuntungan tanpa peduli seniman yang ada di Dukuh Paruk.

Baca Juga: Latar Tempat, Waktu, dan Suasana dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk, Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA

Srintil adalah tokoh yang paling digambarkan segala keluguan yang berujung pilu di hidupnya.

Masalah kemanusiaan sangat dialami oleh tokoh Srintil, hingga ia, Rasus dan sebagainya membicarakan tentang pentingnya kesadaran terhadap masalah kemanusiaan.

Dukuh Paruk sendiri digambarkan sebagai kampung yang miskin, sedikit tertinggal, dan sedikit mistis.

Baca Juga: Karakter Tokoh Novel Ronggeng Dukuh Paruk, Materi Bahasa Indonesia Kelas 12

Aspek kehidupan agama:

Sebagian warga Dukuh Paruk masih mempercayai nenek moyang.

Dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, agama maupun unsurnya tidak begitu diperlihatkan.

Agama hanya sebagai penenang bagi sebagian warga, meski demikian, agama tidak menjamin mereka berperilaku baik.

Baca Juga: Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 12, Tokoh Utama dan Pendukung dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk

Aspek kehidupan budaya:

Dukuh paruk kental akan budaya, kesenian yang mencolok adalah Ronggeng.

Kesenian sudah mendarah daging di kehidupan warga Dukuh Paruk.

Itulah beberapa pandangan pengarang yang dapat kembali adik-adik eksplorasi lebih lanjut terkait pembahasan pada novel Ronggeng Dukuh Paruk kelas 12. Selamat belajar!

Disclaimer: artikel ini dibuat untuk membantu belajar para siswa. Pembahasan materi tersebut dapat dieksplorasi lebih lanjut sebagai pembelajaran.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Buku Sekolah Elektronik

Tags

Terkini

Terpopuler