RINGTIMES BANYUWANGI - Simak berikut penjelasan mengubah penyajian teks anekdot berupa dialog menjadi narasi, materi Teks Anekdot Bahasa Indonesia kelas 10 SMA.
Seperti yang telah dipelajari, anekdot adalah cerita lucu yang menyisipkan kritikan atau sindiran terhadap suatu masalah terkait tokoh publik.
Aspek-aspek yang telah dipelajari terkait anekdot diantaranya adalah pengertian, pokok isi, makna tersirat, struktur, kebahasaan dan lainnya.
Baca Juga: Contoh Analisis Struktur Anekdot, Bahasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA
Setelah mempelajari aspek tersebut, kalian diharapkan dapat mengubah penyajian teks anekdot, yakni dari berupa dialog diubah menjadi narasi.
Berikut contoh lain mengubah penyajian anekdot berupa dialog menjadi narasi sebagaimana yang dicontohkan di halaman 98 buku Bahasa Indonesia kelas 10 Kemendikbud.
Contoh kali ini menggunakan teks "Aksi Maling Tertangkap CCTV" mengubahnya dari dialog ke bentuk narasi.
Bentuk dialog
Seorang warga melapor kemalingan.
Pelapor: "Pak, saya kemalingan."
Polisi: "Kemalingan apa?"
Pelapor: "Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak..."
Polisi: "Kemalingan kok beruntung?"
Pelapor :"iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya."
Polisi: "sudah minta izin malingnya untuk merekam?"
Pelapor: "belum..." (Sambil menatap polisi dengan penuh keheranan)
Polisi: "itu ilegal, anda saya tangkap."
Pelapor: (hanya bisa pasrah tak berdaya)