Perbedaan Fakta dan Opini Teks Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia

- 16 November 2021, 16:42 WIB
perbedaan fakta dan opini pada setiap paragraf pada teks Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia, materi Bahasa Indonesia kelas 12 SMA.
perbedaan fakta dan opini pada setiap paragraf pada teks Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia, materi Bahasa Indonesia kelas 12 SMA. /pixabay.com/congerdesign3777

RINGTIMES BANYUWANGI – Simak perbedaan fakta dan opini pada setiap paragraf dalam teks Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia.

Fakta dan opini merupakan pokok bahasan materi Bahasa Indonesia kelas 12 SMA, sehingga adik-adik harus mampu membedakan antara fakta dan opini penulis pada sebuah teks.

Artikel ini akan memberikan perbedaan fakta dan opini yang dimuat pada setiap paragraf yang ada dalam teks Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia.

Baca Juga: Informasi Fakta dan Opini Artikel ‘Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik’

Berikut ini adalah perbedaan fakta dan opini teks Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia.

Paragraf 1

Fakta: Sehat merupakan hak asasi setiap warga negara yang diatur dalam konstitusi Indonesia.

Opini: Tidak hanya sebagai hak, ”sehat” menjadi kewajiban negara karena sejatinya komponen tersebut merupakan investasi penting bagi suatu bangsa.

Paragraf 2

Fakta: Keempat transisi tersebut adalah transisi demografi, epidemiologi, gizi, dan transisi perilaku.

Opini: Kini rakyat Indonesia mengalami empat transisi masalah kesehatan yang memberikan dampak ”double burden” alias beban ganda.

Baca Juga: Contoh Soal UAS PAS Kelas 5 SD MI, Pelajaran Tema 6 Lengkap Kunci Jawaban

Paragraf 3

Opini: menjadi tantangan tersendiri bagi sektor kesehatan karena meningkatnya kasus-kasus geriatri.

Paragraf 4

Fakta: Transisi epidemiologi datang dengan dua kelompok kasus penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Opini: kasusnya makin banyak dan menyerap dana kesehatan dalam jumlah yang tidak sedikit.

Paragraf 5

Fakta: Transisi ketiga terjadi pada sektor gizi.

Opini: Perilaku hidup ”modern”, atau lebih tepatnya ”sedentary” mulai menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat.

Baca Juga: Soal dan Jawaban PAS UAS Akidah Akhlak Kelas 12 SMA, Hikmah Mengimani Asmaul Husna

Paragraf 6

Opini: Kini, penduduk dengan penghasilan yang menengah ke bawah juga sudah banyak yang mengalami sakit serupa.

Paragraf 7

Opini: Setelah fase HPK tersebut, akar penyebab ikutan yang makin memberatkan kita adalah ”sedentary life style” pola hidup yang tidak sehat akibat penerapan diet yang keliru dan rendahnya aktivitas fisik.

Paragraf 8

Fakta: Adapun langkah-langkahnya adalah selamatkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan penerapan diet sehat serta aktivitas fisik yang teratur.

Opini: Langkah pencegahan dan penanggulangan masalah ini bisa kita mulai sesegera mungkin.

Baca Juga: Tugas Masing-masing Lembaga Politik, Pembahasan IPS Kelas 7 Halaman 118

Paragraf 9, 10, dan 11 merupakan fakta.

Paragraf 12

Fakta: Terjadi penumpukan dokter di kota dan daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi karena pendapatan dokter sekitar 80 persen dari praktik pribadi.

Opini: Aspek ini tidak bisa tidak harus diperhitungkan bila ingin menata persebaran dokter.

Paragraf 13 berisi fakta

Paragraf 14 berisi opini

Paragraf 15 berisi fakta

Paragraf 16 dan 17 berisi opini.

Baca Juga: Peran Masing-masing Anggota Keluarga, Pembahasan IPS Kelas 7 Halaman 109

Disclaimer: konten ini dibuat untuk membantu siswa dalam mempelajari perbedaan fakta dan opini sebagai materi Bahasa Indonesia kelas 12 SMA.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Buku Sekolah Elektronik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah