Mantan Sopir Taksi Jadi Juragan Burung Puyuh, Pesanannya Sampai Antri

4 Mei 2021, 08:53 WIB
Kusmono, pria asal Bantul yang dulunya sopir taksi, kini sukses jadi juragan burung puyuh. /Tangkapan layar YouTube CapCapung/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kusmono, pria asal Bantul Yogakarta ini mulai merintis usaha ternak burung puyuh usai jadi sopir taksi online.

Sebelum jadi sopir taksi, Kusmono pernah bekerja di peternakan burung puyuh. Mengaku masih memiliki keterampilan dan kemauan, Kusmono ingin kembali mengembangkan usaha ternak puyuh.

Kusmono mengawali usaha dengan 1.000 ekor burung puyuh dan kandang yang masih berukuran 3 x 6. Kandang tesebut berdinding bambu atau gedheg dengan atap menggunakan genteng bekas.

Baca Juga: Pria Asal Sleman Tinggalkan Jabatan Manajer di BUMN Demi Ternak Kambing

Kusmono mengaku sempat jatuh bangun saat mempelajari cara marketing. Namun, usaha dan kerja kerasnya mampu menghasilkan hasil yang biak.

Sejak memutuskan beternak burung puyuh, Kusmono mendapat omset dan pesanan yang lebih besar. Kusmono pun memtuskan memperluas peternakannya.

Hiingga kini, usaha ternak puyuh Kusmono memiliki banyak peminat, bahkan pemesannya pun sangat melimpah.

Baca Juga: Pria Jakarta Sulap Es Rp5 Ribuan Jadi Ladang Bisnis dengan Omset Rp21 Juta Per Hari

Banyak pelanggan yang suka memesan telur burung puyuh di tempat Kusmono. Salah satu alasannya karena kualitasnya yang baik.

Usahanya yang sukses juga tidak lepas dari sifat Kusmono yang sabar dan terus belajar. Selain itu, Kusmono memiliki rasa cinta yang besar kepada puyuh-puyuhnya.

Menurut Kusmono, kendala ternak burung puyuh adalah siklus cuaca.

“Saat cuaca panas, ruangan kandang kita harus bisa ngontro. Saat punyuhnya kepanasan, kita harus ngasih kipas, udara keluar masuknya harus pas,” ujar Kusmono, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube CapCapung, Selasa 4 Mei 2021.

Baca Juga: 4 Hal yang Harus Ayah Ajarkan pada Anak, Cek Apa Saja

Ketertarikan Kusmono terhadap puyuh karena banyak manfaatnya.

“Kotorannya bisa buat biogas, bisa juga buat makan ikan, bisa juga buat pupuk. Untuk limbah telur tetas, mafaatnya ya untuk kita kasih makan ikan lele, bawal, terus gurame. Terus puyuh kalau mati itu kita kasihkan ke lele dan ikan,” jelas Kusmono.

“Jadi limbahnya puyuh itu tidak ada yang terbuang. Semua itu ada manfaatnya. Rasa sukanya saya di puyuh sepert itu,” lanjutnya.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Ibu yang Mencerdaskan Otak Anak, Cek Apa Saja

Untuk penjualan semua tergantung pada marketing si peternak. Kusmono mengatakan bahwa ia juga menjual online, per orangan, dan suplier.

“Kalau kita mau berusaha, yang namanya lapak baru, kita harus berani bersaing. Kenapa kita gak berani? Wong kualitas sudah kualitas kita sendiri, jaminan, harus berani sama orang yang lama. Kalau kita tidak berani bersaing, nanti kita tidak bisa berkembang,” ujar Kusmono.

Usaha ternak puyuh Kusmono memiliki banyak permintaan, baik telurnya maupun bibitnya.

Baca Juga: Intip Perjalanan Pria Cilacap Mulai Bisnis Modal Rp5 Juta Hasilkan Rp2,5 Milyar Per Bulan

Kusmono mengaku senang apabila ada orang yang ingin belajar ternak puyuh darinya.

“Mau belajar langsung ke kandang, boleh, mau lewat facebook juga bisa berbincang-bincang,” ujar Kusmono.

Jatuh bangun usahnya tidak hanya terjadi sekali dua kali saja. Kusmono mengaku hampir empat kali mengalami jatuh bangun.

“Untuk peternak-peternak muda, kalau minat beternak puyuh, harus seneng dulu sebelum terjun ke ternak puyuh. Kalau mau beternak puyuh, boleh, tapi semangatnya harus ada,” pesan Kusmono.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler