Rupiah Naik, Dolar AS Justru Menurun Dibanding Mata Uang Negara Lain

29 April 2020, 14:30 WIB
ILUSTRASI uang, rupiah, bantuan, modal.* /PIXABAY/

 

RINGTIMES BANYUWANGI– Kabar baik datang dari naiknya nilai tukar (kurs) rupiah atas dollar Amerika Serikat (AS) hari ini, Rabu, 29 April 2020.

Sebelumnya nilai tukar rupiah berada pada Rp 15.445 per dolar AS.

Pada pukul 9.20 WIB pagi hari ini, 29 April 2020, rupiah naik 62 poin atau 0,4 persen menjadi Rp 15.383 per dolar AS.

Baca Juga: Kepala Kemenag Malang Positif Covid-19, Usai Pelatihan Petugas Haji

Sedangkan nilai tukar dolar AS justru jatuh terhadap sejumlah mata uang negara lain, seperti dolar Australia.

Sehari sebelum Federal Reserve menyelesaikan pertemuan kebijakan dua hari dan investor menyeimbangkan kembali portofolio menjelang akhir bulan, dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).

Pekan ketiga April 2020, pada Rabu pagi, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat disebabkan sentimen positif global.

Baca Juga: Banyak Warga yang Nekat Mudik Akan Sulit Kembali Masuk ke Jakarta

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Nilai Tukar Rupiah Menguat, Dolar AS Justru Jatuh terhadap Sejumlah Mata Uang Negara Lain

Investor akan mengawasi bagaimana perkembangan bank sentral AS setelah menanggapi kehancuran ekonomi dari wabah covid-19.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingannya, mengalami penurunan 0,15 persen menjadi 99,94. Indeks telah meningkat dari 99,00 pada akhir Maret.

Dolar Australia justru melonjak 0,50 persen menjadi 0,6496 dolar setelah sebelumnya mencapai 0,6514, tertinggi sejak 11 Maret.

Baca Juga: Dampak Pandemi Harga Mobil Bekas Menurun, Hingga Rp 100 Jutaan

Sedangkan Euro jatuh ke posisi terendah sesi AS terhadap greenback setelah Fitch Ratings menurunkan peringkat utang Italia menjadi minus BBB, peringkat investasi terendah.

Mata uang tunggal terakhir melemah 0,04 persen menjadi 1,0824 dolar.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan, sentimen positif kelihatannya membayangi pergerakan harga aset berisiko pagi ini.

Baca Juga: Bantuan Tak Kunjung Datang, Perempuan Asal Thailand ini Putus Asa

"Rencana pelonggaran karantina wilayah di beberapa negara pandemi seperti di Italia, Spanyol, Perancis, Selandia Baru, Australia, Kanada dan AS, memicu sentimen positif tersebut.


Harga minyak mentah WTI juga menguat karena isu tersebut," ujar Ariston.

Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga mengantisipasi hasil rapat bank sentral AS, The Federal Reserve, yang akan dirilis pukul 01.00 WIB dini hari nanti.

Baca Juga: Update 29 April 2020, Hampir 1 juta Pasien COVID-19 Dinyatakan Sembuh

The Fed, untuk membantu memulihkan perekonomian karena terdampak wabah, kemungkinan masih akan mengeluarkan pernyataan yang dovish yang masih mendukung kebijakan pelonggaran moneter.

Karena kebijakan stimulusnya sudah cukup besar, The Fed juga mungkin tidak akan mengubah tingkat suku bunga acuannya.

Sejak Maret 2020, The Fed diperkirakan sudah mengeluarkan stimulus sebesar 2 triliun dolar AS untuk pembelian obligasi dan kebijakan lainnya.

Baca Juga: Diduga Mencuri, Pria Berkebutuhan Khusus ini Dihakimi Warga Setempat

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 15.350 per dolar AS hingga Rp 15.500 per dolar AS.(Penulis:Galih Ferdiansyah) 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: portaljember.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler