Di Tengah Pandemi Corona, Sri Mulyani Dukung Bank Berikan Pinjaman Dana

14 Mei 2020, 20:57 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI – Pemerintah akan terus meningkatkan kemampuan bank untuk memberikan pinjaman.

Perppu Nomor 1 Tahun 2020 secara spesifik telah mengatur bahwa usaha pemulihan ekonomi nasional, pemerintah dapat melakukan Penyertaan Modal Negara (PMN).

Tidak hanya itu, pemerintah pun melakukan penempatan dana atau investasi pemerintah, dan kegiatan penjaminan dengan skema yang ditetapkan oleh negara.

Baca Juga: Berkat Lockdown, Kasus Positif Covid-19 di Thailand dan New Zealand Kini Bersih

Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, mengatakan sedang berbincang dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Kita sekarang sedang berbicara bagaimana caranya untuk me-revitalize bank untuk memberikan pinjaman tapi jika mereka (bank) masih khawatir pinjamannya akan macet, pemerintah bisa memberikan jaminan," ujar Sri dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam rilis Kemenkeu.

Ia pun menjelaskan, bahwa semua negara yang terserang virus corona melakukan kalibrasi dan rekalibrasi dari kebijakan ekonominya.

Baca Juga: Transkrip Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan, 14 Mei 2020, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Sri Mulyani Dukung Bank Berikan Pinjaman Dana di Tengah Pandemi Virus Corona

Ciri khas semua negara dalam menangani krisis virus COVID-19 ini adalah memperhatikan bidang kesehatan, memperluas jaring pengaman sosial, memberikan kelonggaran pada bidang perpajakan, dan relaksasi dari sisi peraturan perbankan.

Selain itu, dalam bidang moneter dilakukan injeksi likuiditas, penurunan suku bunga, atau keduanya.

Kebijakan yang dikeluarkan didesain agar selalu akuntabel karena setelah krisis berlalu, Indonesia masih membutuhkan beberapa hal seperti berikut.

Baca Juga: Konsep Peradilan Satu Atap Ditolak MA

Pertama APBN yang sehat. Kedua BI yang kredibel, independen dan efektif dalam menjalankan kebijakan moneter

Ketiga OJK yang dapat menjalankan pengawasan yang efektif kredibel. Keempat LPS yang bisa tetap menjamin.

Sri pun berpesan agar masyarakat tidak lupa dengan aset sosial luar biasa yang dimiliki Indonesia, yaitu ikatan kegotongroyongan.

Gotong royong menunjukkan kemampuan kepedulian sosial satu sama lain.

Baca Juga: Pedagang Daging Sapi di Cimahi Waswas dengan Temuan Peredaran Daging Babi di Bandung

Gotong royong dari sisi ekonomi adalah menggunakan berbagai instrumen agar daya tahan dan daya untuk bertahan sepanjang mungkin sambil melihat peluang untuk melakukan pemulihan.

Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi di dalam situasi ini dengan cara menjadi orang yang lebih positif dan tidak getir dan sinis.

"Bangsa yang lulus dari ujian ini menggambarkan quality dari perikemanusiaan mereka apakah mereka memiliki rasa perikemanusiaan adil dan beradab dan juga dari kesiapan policy dan pemerintahnya yang didukung oleh masyarakatnya secara baik," pungkas Sri. (penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Berkat Netizen, Gadis Taiwan Ini Bertemu Kembali dengan 'Ibu Kedua'nya

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler