Pengamat ekonomi, 'New Normal' Mampu Pulihkan Daya Beli Masyarakat

10 Juni 2020, 12:11 WIB
Ilustrasi New Normal *) /

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Kebijakan ‘New Normal' yang baru saja digulirkan pemerintah dinilai dapat memulihkan saya beli masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Anton Agus Setyawan.

"Dengan adanya normal baru maka aktivitas bisnis akan pulih, karyawan mulai masuk kerja dan kembali punya penghasilan. Itu bisa memulihkan daya beli masyarakat," katanya di Solo, Rabu.

Kendati demikian, ia memprediksi kenaikan daya terjadi secara bertahap dan tidak langsung melonjak seketika. Menurutnya, pada triwulan mendatang tingkat konsumsi masyarakat masih akan berlangsung negatif.

Baca Juga: Astronom Temukan Penyebab Sinyal Misterius yang Terjadi Tiap 157 Hari

"Meski demikian, di triwulan terakhir harapannya sudah positif kembali dan ke arah pemulihan. Skenario terbaiknya Indonesia akan tumbuh sekitar 3 persen," katanya.

Anton mengungkapkan, secara umum, penerapan ‘New Normal' pada tahap pertama ini lebih difokuskan untuk memulihkan perekonomian.

“Ternyata langkah pembatasaan sosial berskala besar (PSBB), serta social dan physical distancing dampaknya sangat dirasakan oleh pengusaha. Kalau ini dilakukan terus lama-kelamaan masyarakat kelas menengah juga akan terdampak. Bahkan saat ini sudah mulai terdampak,” katanya.

Baca Juga: Berikut Kekuatan Doa, Hadang Segala Penyakit Termasuk Covid-19

Menurut Anton, beberapa sektor bisnis yang tumbuh negatif akibat pandemi COVID-19 antara lain, jasa, pariwisata serta perhotelan.

“Bahkan di Solo sektor-sektor ini tidak ada aktivitas, dampaknya adalah banyak karyawan yang sementara ini dirumahkan dan sebagian lagi terpaksa harus di-PHK. Saat ini okupansi hotel juga masih di bawah 5 persen,” katanya.

Sementara itu, untuk memastikan penerapan 'New Normal' tidak berdampak buruk pada makin menyebarnya COVID-19, protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan dengan tepat.

Baca Juga: Donald Trump Dihadapkan pada Pemakzulan, Protes Kasus George Floyd

“Ketika ada ide ‘new normal’ ini yang perlu kita lihat memang aktivitas pemulihan bisnis. Beberapa mal dan perusahaan sudah menerapkan prosedur untuk kondisi ini. Pihak pengelola menerapkan SOP protokol kesehatan yang berlaku, dengan demikian proses itu akan terus berjalan,” katanya.(Penulis: Galih Ferdiansyah)

 

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler