Inilah Alasan atau Penyebab Kegagalan Saat Berbisnis

2 Juli 2020, 20:35 WIB
ILUSTRASI Pengusaha atau pemilik bisnis. /DOK. KREDIVO/

RINGTIMES BANYUWANGI- Menurut statistik di tahun 2016, sekitar 78 persen start up dan bisnis berskala kecil bertahan di tahun pertama dan sekitar setengah dari jumlah bisnis ini bertahan setidaknya selama 5 tahun. Hanya sepertiganya yang bertahan hingga 10 tahun atau lebih.

Kegagalan berbisnis adalah suatu hal yang paling dihindari oleh para pengusaha. Sebuah artikel dari kompas.com mengungkapkan fakta bahwa hanya 1 dari 4 bisnis yang dirintis dapat bertahun selama 15 tahun lebih.

Ada banyak faktor yang membuat sebuah bisnis bangkrut atau gagal. Namun dari banyaknya faktor-faktor penyebab kegagalan tersebut, faktor internal lah yang paling banyak memberi kontribusi kegagalan suatu bisnis. Oleh karena itu, anda perlu mengetahui apa saja faktor penyebab kegagalan agar anda dapat mengantisipasinya.

Baca Juga: Saat Pandemi Ingin Wajah Tetap Terawat?, Lakukanlah 5 Gerakan Senam Wajah Berikut ini

Berikut faktor utama penyebab kegagalan berbisnis;

1. Tidak ada perencanaan

Menjalankan bisnis hanya bermodal semangat, salah-salah akan berujung pada kebangkrutan. Untuk menghindari kebangkrutan, selalu dampingi semangat menggebu tersebut dengan perencanaan matang. Tentukan dulu visi, misi, dan tujuan bisnis yang akan Anda geluti. 

2.Tidak melakukan riset pasar

Mencari tahu kondisi pasar atau melakukan riset pasar adalah salah satu persiapan yang wajib dilakukan oleh pengusaha. Dengan melakukan riset pasar kita akan tahu tentang bagaimana keberterimaan produk di pasaran atau bagaimana respon masyarakat tentang produk anda.

 Baca Juga: Tahukah Anda? Kulit Pisang Bermanfaat Atasi Jerawat

3. Pemasaran yang lemah

Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk pada calon konsumen, seperti melalui media sosial atau mailing list. Tapi ingat, jangan melupakan etika dalam memasarkan. Karena jika salah anda berpromosi, bukannya mendapatkan pembeli, promo produk Anda bisa dianggap spam.

4. Manajemen yang buruk

Kita bisa belajar membuat arsip dan catatan yang baik setiap transaksi yang terjadi. Tak ada salahnya juga bila Anda membuat catatan rinci seputar tahapan apa saja yang sudah dilakukan.

5. Rendahnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan

pengusaha harus memiliki setidaknya pengetahuan dasar tentang mengelola keuangan. Belajar dari internet secara otodidak atau dari praktisi akuntan jika mampu.

Baca Juga: Resah dengan Sakit Gigi Berkepanjangan? Simak 5 Tips Mudah Redakan Sakit Gigi

6. Pegawai tak terkendali

rekrut pegawai hanya ketika bisnis sudah berkembang pesat dan Anda sudah merumuskan job description bagi calon pegawai Anda. Tak perlu dalam jumlah banyak, cukup rekrut sesuai yang Anda butuhkan. Pastikan juga bahwa orang yang direkrut memenuhi kriteria.***

 

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler