Ketahui 5 Langkah Budidaya Burung Lovebrid Koloni, Bisa Bikin Untung

5 November 2020, 14:30 WIB
burung Lovebird. /PIXABAY/Crywool

RINGTIMES BANYUWANGI - Burung lovebird memiliki potensi yang sangat besar untuk dibudidayakan.

Sebab permintaan akan burung lovebird relatif tinggi ditambah juga harga jual yang tinggi.

Tentunya akan membuat usaha budidaya lovebird sangat potensial.

Baca Juga: 5 Jenis Lele yang Sering di Budiyakan Masyarakat, Salah Satunya Lele Mutiara

Jika budidaya lovebird secara konvensional yang banyak di lakoni adalah budidaya perekor, maka akan lebih efektif lagi jika budidaya dilakukan dengan sistem koloni.

Dengan demikian maka akan dapat dihasilkan keturunan yang lebih banyak serta budidaya juga akan lebih efektif dan efisien.

Salah satu jenis burung lovebird yang banyak dibudayakan yaitu jenis burung lovebird koloni.

Baca Juga: Ketahui 5 Penyakit Lele yang Disebabkan oleh Infeksi Patogen

sistem budidaya burung ini, burung lovebird akan ditempatkan dalam satu lokasi kandang secara berkelompok.

Dapat terdiri dari 2 burung pejantan dan 4 burung betina.

Budidaya secara koloni juga dianggap lebih memudahkan dalam perawatan dan pemeliharaan sebab pemeliharaan dan perawatan dapat dilakukan secara berkelompok.

Namun, tentunya dibalik keunggulan keunggulan tersebut, masih tetap harus diperhatikan teknis budidaya yang baik dan benar.

Berikut cara budidaya burung lovebird koloni:

Baca Juga: Ketahui 6 Jenis Burung Prenjak

1. Persiapan Kandang

Dalam budidaya burung lovebird koloni hal pertama yang harus dipersiapkan adalah kandang.

Kandang merupakan sarana dalam budidaya karena di kandang inilah nantinya burung lovebird akan hidup dan berkembang biak untuk menghasilkan keturunannya.

Kandang yang idela adalah persyaratan utama demi membuat burung merasakan kenyamanan .

Sehingga pertumbuhan dan perkembangan burung lovebird dapat optimal.

- Lengkapi kandnag dengan wadah makanan serta wadah minum.

- Berikan kardus bekas, kertas koran atau karung pada bagian dasar kandang hal ini agar dapat memudahkan dalam membersihkan kotoran burung.

- Jangan lupa bahwa kandang hatus dilengkapi dengan tangkringan agar buring dapat bertengger.

- Sebelum digunakan kandang di cuci bersih serta disemprot menggunakan desinfektan agar kuman, hama dan penyakit menyingkir.

2. Pemilihan Indukan

Dalam budidaya burung lovebird adalah mempersiapkan indukan.

Indukan baik jantan ataupun betina harus dipilih dari kelompok yang unggul dan berkualitas.

Baca Juga: Cara Menjaga Ikan Lele pada Musim Hujan agar Tidak Mudah Stres

Sehingga diharapkan dari indukan yang berkualitas inilah nantinya akan dihasilkan anakan yang memiliki kesamaan kualitasnya.

Oleh sebab itu dalam hal ini harus memeorhatikan kondisi indukan baik dari segi kuantitas menghasilkan anakan dan juga kualitas kicauannya.

Kriteria indukan berkualitas dapat dilihat antara lain melalui cara sebagai berikut ini :

- Baik indukan betina dan jantan yang sudah siap kawin diperkirakan minimal harus berumur 1-1,5 tahun, isahakan lebih dari umur 2 tahun, sebab dikhawatirkan indukan tidak produktif lagi.

- Sedangkan untuk indukan betina dan jantan direkomendasikan memiliki ukuran tubuh yang besar, warna bulu mengkilap serta sehat dan tidak terpapar penyakit.

- Pemilihan indukan jantan juga harus memperhatikan kualitas bulu kicauan serta juga sehat dan tidak mengalami kecacatan.

- Pilih indukan dengan kualitas super agar budidaya dapat berlangsung dengan lebih efektif dan efisien dan resiko kegagalan minim.

3. Menjodohkan dan Mengkawinkan Indukan

Proses budidaya burung lovebird koloni ialah mengawinkan kedua indukan.

Pada habitat aslinya proses perkawinan dilakukan secara alamiah.

Baca Juga: Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Ikan Lele saat Musim Panas

Namun dalam budidaya perkawinan harus dilakukan dengan bantuan manusia.

Sebelum dikawinkan birung haris dijodohkan tetlebih dahulu.

Adapun tahapan menjodohkan dan mengawinkan indukan jantan dan betina burung lovebird, dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

- Masukkan kedua indukan kedalam kandang yang terpisah.

- Karena budidaya dilakukan secara koloni maka didalam kandang yang terpisah ditempatkan lebih dari satu indukan

- Dekatkan posisi kandang indukan jantan dan betina , hal ini dilakukan agar keduanya dapat saling mengenal

- Selanjutnya perhatikan perilaku kedua indukan tadi, jika siap kawin biasanya burung jantan dan betina akan bersikap agresif dan gacor.

- Jika sinyal ini telah muncul maka hal ini menunjukkan keduanya sudah siap di kawinkan.

- Untuk kemudian masukkan indukan tadi dalam satu kandang.

- Proses perkawinan sendiri dilakukan secara alamiah, dengan membiarkan semua indukan berada pada satu kandang selama kurang lebih 1-2 minggu.

- Pemberian pakan bernutrisi untuk dapat mengjasilkan kualitas anakan yang bagus.

- Saat perkawinan berhasil maka biasanya indukan betina akan memberikan perilaku yang agresif dan galak dengan menolak kehadiran indukan jantan hal ini menandakan bahwa indukan betina siap bertelur.

- Maka Keluarkan semua indukan jantan dari dalam kandang.

- Sapkan sarang di dalam kandang sarang ini nantinya akan digunakan oleh indukan betina untuk meletakkan telur.

- Material sarang dapat dibuat dari bahan berupa sisa rumput atau daun kering atau juga sabut kelapa yang pasti harus dibuat senyaman mungkin.

4. Pemberian Pakan

Pemberian pakan merupakan salah satu aspek utama dalam perawatan dan pemeliharaan budidaya untuk semua jenis burung kicau termasuk juga burung lovebird koloni.

Pakan yang diberikan dapat berupa jenis pakan buatan atau voer yakni pelet khusus burung kicau.

Baca Juga: Simak Kelebihan dan Kelemahan Jenis Lele Sangkuriang

Frekuensi pemberian pakan dapat dilakukan dalam frekuensi yang bervariatif 3-5 kali dalam sehari .

Untuk menghindari agar tidak banyak pakan yang terbuang maka pakan diberikan sedikit demi sedikit.

Selain pakan voer sumber nutrisi lain yang dapat diberikan adalah pakan yang memiliki sumber protein yang berasal dari serangga seperti jangkrik dan kroto.

Selain pakan jangan melupakan untuk memberikan minum .

Terlebih lagi jika cuaca panas maka burung akan membutuhkan minim dalam jumlah banyak.

Selain itu, lakukan juga penggantian air minum dalam wadah fan ganti dengan air yang baru.

Penggantian minimal dilakukan satu kali dalam satu hari.

Hal ini untuk menghindari kotoran yang menumpuk pada air minum sehingga akan jelek kualitasnya jika di konsumsi burunh dan dapat menimbulkan resiko penyakit.

Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Penyakit Lele, Budidaya Pemula Wajib Tahu

5. Merawat Anakan Burung

Setelah burung lovebird bertelur, biasanya untuk telur menetas membutuhkan waktu 21-25 hari.

Setelah menetas, anakan ini harus dipelihara secara intensif agar dapat bertahan hidup.

Sebab dalam hal ini indukan tidak dapat merawata anakannya sendiri. 

Sehingga anda sebagai pembudidayalah yang harus bersikap telaten dalam menguris anakan burung.

Dalam melakukan perawatan anakan memang agak sedikit susah susah gampang.

Baca Juga: 8 Tips Mancing dengan Umpan Cepat Dapat Ikan Lele

Sebab resiko kemayian anakan masih relatif besar.

Namun, perlu digarisbawahi dan paling penting adalah rutin pemberian pakan kepada anakan hingga ia berusia 3-4 minggu dan sudah mampu makan sendiri.

Anda harus menyuapkan pakan kepada anakan burung lovebird.

Jenis pakan yang digukanan adalah pakan khusus untuk anakan.

Lakukan pemberian pakan sesering mungkin namun dalam porsi yang sedikit demi sedikit serta cukup memenuhi kebutuhan burung.

Baca Juga: Berikut 5 Ciri ciri Ikan Lele Hias, Salah Satunya Pictus

Sebaiknya pakan buatan mulai diberikan dari anakan berumur 3-4 hari seteleh menetas sebab setelah menetas mereka masih memiliki cadangan makanan sendiri.

Saat burung sudah cukup besar dan dipenuhi bulu, maka anakan sudah dapat dilepas untuk bisa makan sendiri.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler