5 Cara Budidaya Burung Puyuh Hutan, Cukup Mudah dan Menguntungkan

5 November 2020, 15:10 WIB
burung puyuh /CECEP WIJAYA SARI/

RINGTIMES BANYUWANGI - Budidaya Burung Puyuh Hutan Bagi Pemula sudah cukup dikenal dan familiar bagi masyarakat Indonesia.

Burung puyuh merupakan salah satu jenis burung yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.

Baik telur maupun dagingnya memberikan manfaat bagi manusia sebab keduanya dapat dikonsumsi.

Baca Juga: Pemula Harus Tau Cara Budidaya Burung Kenari, Berikut Langkahnya

Berikut cara budidaya burung puyuh hutan.

1. Persiapan Kandang

Dalam budidaya burung puyuh hutan, tahapan pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan kandang.

Dalam hal ini, kandang harus dibuat jauh jauh hari sebelum anada memulai budidaya.

Untuk budidaya burung puyuh hutan sendiri sebaiknya di mulai dengan jumlah yang besar, agar pemeliharaan lebih efektif serta juga hasil panen dapat seusai.

Minimal memulai usaha dengan menternakan 1000 ekor puyuh.

Produktifitas hariannya dapat mencapai 10-15 kilo dalam sehari panen jika kondisi puyuh sedang dalam masa produktifitasnya.

Kandang burung puyuh dapat dibuat dari bahan bambu atau kayu, posisikan bagian dasar kandang berada 1 meter di atas permukaan tanah.

Baca Juga: Ketahui 5 Penyakit Lele yang Disebabkan oleh Infeksi Patogen

Sehingga nantinya bentuk kandang akan seperti bangunan panggung.

Dalam satu bangunan ideal dapat dibuat 2 tingkat.

pada bagian depan kandang dibuatkan wadah pakan, sehingga puyuh akan dapat mengeluarkan kepalanya saat pakan di berikan.

Untuk ukuran kandang sendiri idealnya adalah 5×6 meter makin luas makin baik, sebab nantinya puyuh tidak akan berdesak desakan.

Didalam kandang dilengkapi dengan lampu bohlam yang berfungsi sebagai penghangat ruangan. Jika anda melakukan budidaya di daerah dingin maka hal ini harus benar benar diperhatikan.

Sebaliknya jika budidaya di lakukan di daerah panas maka anda harus  menyiram kandang menggunakan sprayer untuk menjaga kelembaban udara.

Jangan lupa meletakkan kardus pada bagian dasar kandang, agar memudahkan anda dalam melakukan pembersihan kotoran.

Baca Juga: Ketahui 6 Jenis Burung Prenjak

2. Pemilihan Anakan Burung Puyuh

Tahapan selanjutnya dalam budidaya burung puyuh hutan adalah memilih anakan puyuh yang akan dibesarkan.

Dalam hal ini, budidaya di awali sejak anakan, kemudian dilakukan pembesaran hingga akhirnya puyuh dapat menghasilkan telur.

Nah, tentunya agar dapat mendapatkan burung puyuh yang produktif dalam mengjasilkan telur maka anda perlu mendapatkan anakan yang berkualitas.

Dengan demikian maka hasil panen anda akan melimpah serta juga produktifitas hasil panen akan tinggi.

Adapun untuk kriteria anakan burung puyuh yang berkualitas.

Baca Juga: Simak Kelebihan dan Kelemahan Jenis Lele Sangkuriang

3. Pemberian Pakan dan Minum

Pakan merupakan hal yanh amat penting dan harus senantiasa diperhatikan.

Perlu menjadi catatan bahwa pakan untuk puyuh hutan berbeda dengan jenis unggas pada umumnya.

Sebab Voer atau pelet dibuat khusus untuk merangsang puyuh hutan agar dapat cepat bertelur.

Jumlah pakan yang diberikan juga harus sesuai dengan bobot dan ukuran tubuh.

Pada tahapan awal budidaya jumlah pakan yang diberikan berada dikisaran 3-4 kilo perharinya dan dibeeikan secara bertahap 3-6 kali salam sehari.

Pada saat burung telah berusia 1-1,5 bulan jumlah dosis pakan yang diberikan naik menjadi 6-7 kilo perharinya.

Hal ini merupakan upaya untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan agar burung puyuh lekas bertelur.

Baca Juga: Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Ikan Lele saat Musim Panas

Pakan yang diberikan harua diberikan secara bertahap, jangan sampai kemudian puyuh kelaparan hal ini dapat berbahaya karena akan membuat burung puyuh menjadi stres dna tidka dapat menghasilkan telur dengan produktif.

Selain pakan, hal yang juga tak bisa di abaikan adalah pemberian minum.

Air minum juga merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi burung puyuh.

Oleh sebab itu, maka setiap hari anda harus memberi burung puyuh hutan minimal 2 kali dalam sehari.

Jika kondisi cuaca panas maka frekuensi harus ditingkatkan menjadi 3 kali agar burung tidak mengalami dehidrasi.

4. Sanitasi Kandang

Sanitasi kandang sendiri adalah upaya agar kondisi kandang tetap ideal dan terjaga kebersihannya.

Sebab kondisi kandang yang baik akan berpengaruh baik terhadap pertumbuhan burung puyuh sendiri.

Sebaliknya kondisi kandang yang buruk akan berdampak pada kesejatan burung puyuh.

Akibatnya akan banyak banyak puyuh hutan anda yang mengalami sakit bahkan hingga kematian.

Tentu saja hal inu akan menyebabkan anda merugi.

Baca Juga: Cara Menjaga Ikan Lele pada Musim Hujan agar Tidak Mudah Stres

5. Panen

Panen merupakan tahap akhir dalam budidaya yang sangat dinantikan.

Dalam budidaya burung puyuh hutan ini waktu panen dapat diprediksi sekitar 2-3 bulan.

Pada tahap awal produksinya todak akan terlalu banyak, namun saat mencapai masa puncak dimana semua burung dapat menhasilkan telur dalam sehari dapat mencapai 20-25 kg dalam sehari.

Baca Juga: Berikut Cara Mudah Membedakan Induk Lele Betina dan Lele Jantan

Produktiditas ini selanjutnya akan menurin seiring dengan siklus dan pertumbuhan puyuh yang melambat.

Maka jika sudah demikian sebaiknya segera jual puyuh anda untuk dijadikan puyuh pedaging, dan ganti dengan yang lebih produktif.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler