Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Seorang mahasiswa di Semarang, Jawa Tengah berdayakan sesama mahasiswa dengan menjadi bagian dari Kedai Kentang Panggang Keju.
Ambil kentang langsung dari pegunungan Dieng, seorang mahasiswa di Semarang yang tak disebutkan namanya itu berhasil menyulap kentang sebagai sumber penghasilan menggiurkan.
Membuka kedai sejak pukul 15.00 – 22.00 WIB, mahasiswa Semarang itu bisa menghasilkan omset setidaknya Rp1 juta rupiah hingga Rp1,5 juta rupiah setiap harinya.
Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!
Menjual beberapa ukuran kentang panggang yang dibaluri dengan keju, mahasiswa Semarang ini menawarkan kentang panggang dengan varian harga Rp11 ribu hingga Rp15 rupiah untuk setiap porsinya.
Dalam porsi kecil, kentang panggang keju dijual dengan harga Rp11 ribu, ukuran sedang seharga Rp13 ribu, dan ukuran besar dijual dengan harga Rp15 ribu rupiah saja.
Membuka kedai di sekitar Jalan Banjarsari, tepatnya di depan Kos Putri Prigel yang dekat dengan Universitas Diponegoro, Semarang, Iman selaku pegawai Kentang Panggang Keju itu mengaku selalu keteteran melayani pembeli.
Antrian pembeli tampak selalu memenuhi kedai Kentang Panggang Keju milik mahasiswa Semarang ini.
Baca Juga: 5 Makanan Enak Ini Bisa Sebabkan Keracunan hingga Kematian, Kentang Salah Satunya
Tak menawarkan tempat duduk atau pun meja untuk bersantai sambil menikmati sajian kentang panggang, kedai ini nyatanya tidak pernah sepi didatangi para pelanggan setianya.
Sebagaimana Ringtimesbanyuwangi.com lansir dari kanal YouTube Tarjo Kucingan, ide bisnis unik-unik seperti ini bisa menjadi salah satu contoh yang bisa menjadi langkah besar menuju sukses.
Menawarkan menu yang unik, menjaga kualitas rasa, kebersihan, dan komposisi bahan menjadi pertimbangan dan kualitas yang harus tetap dijaga oleh para pembisnis kuliner.
Baca Juga: Pria Ponorogo Sulap Indomie Jadi Bisnis Menggiurkan, Dapat Untung Jutaan Rupiah Per Hari
Jadi, bagaimana?
Apakah Anda mulai tertarik untuk memulai berbisnis kuliner yang tak kalah dengan mahasiswa milenial asal Semarang ini?***
