Sri Mulyani Menyatakan Rendahnya Ekonomi di Indonesia Karena PSBB

- 6 Agustus 2020, 17:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.*/Pikiran-rakyat.com
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.*/Pikiran-rakyat.com /

RINGTIMES BANYUWANGI - Pemerintah telah mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang negatif 5,32% pada kuartal II di 2020. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pasalnya pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya dan pada kuartal kedua di 2019.

"Ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Saat itu, pertumbuhan ekonomi tercatat 2,97%, sedangkan pada kuartal II di 2019 sebesar 5,02%," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Rabu (5/8/2020).

Seperti tayangan artikel sebelumnya di Warta Ekonomi dengn judul “Ekonomi Minus, Sri Mulyani: PSBB Penyebabnya”, Dia juga  mengatakan, terjadinya kontraksi atau negatif pada pertumbuhan ekonomi karena adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang terjadi pada bulan Maret dan Juni.

Baca Juga: Susah Berbisnis di Tengah Pandemi?, Coba Cara Berikut ini

"Rendahnya ekonomi Indonesia karena penerapan PSBB, jadi beberapa aktivitas ekonomi menurun," jelasnya.

Namun, Sri Mulyani optimistis pada kuartal ketiga akan terjadi pemulihan. Hal ini terlihat dari geliat ekonomi pada awal Juni yang sudah mulai bergerak. "Karena kita lihat di bulan Juni ada perbaikan dari tren dan kita harapkan kita jaga pada kuartal ketiga ini bisa positif," jelasnya.

Dia pun menambahkan akan terus menjaga ekonomi Indonesia agar tidak rendah. Salah satunya bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca Juga: Facebook Hapus Unggahan Trump Soal Virus Corona, Diduga Berisikan Klaim Palsu

"Kita menjaga otoritas fiskal dari sektor keuangan agar dinamika ekonomi tersebut terjaga dan potensi dampaknya stabilitas sistem keuangan kita lebih rendah," jelasnya.***

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x