Budidaya Lele Sistem Bioflok Dapat Menghasilkan Omzet 10 Kali Lipat

- 31 Oktober 2020, 12:30 WIB
Ilustrasi: tambak budidaya lele/
Ilustrasi: tambak budidaya lele/ /pixabay/DEZALB/

RINGTIMES BANYUWANGI - Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan mendukung pembudidayaan ikan lele menggunakan sistem bioflok.

karena jauh lebih menguntungkan karena dapat menghasilkan lele hingga 10 kali lipat dari budidaya biasa.

"Jika di kolam biasa satu meter kubik bisa dimuati 60 ekor lele, maka di kolam bioflok yang sama bisa berisi 600 lele," kata Kepala Bidang Pelayanan Teknis Sosial Ekonomi Litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan Catur Pramono Adi di sela Bimbingan Teknis Teknologi Adaptif Kelautan dan Perikanan di Subang, Jabar.

Baca Juga: Jajan Murah dan Hemat Hanya Rp1, Simak Caranya di Sini

Pada sistem bioflok, ujar Catur Pramono Adi, tidak diperlukan lahan kolam yang luas untuk budidaya lele.

Cukup kolam buatan menggunakan bahan terpal dengan rangka bambu atau besi namun dengan kualitas air yang ditingkatkan menggunakan mesin airator yang memasok sirkulasi oksigen dalam kolam.

Budidaya ikan lele sistem bioflok dilakukan dengan menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang justru bermanfaat sebagai makanan alami ikan.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Pertumbuhan mikroorganisme dipicu dengan cara memberikan kultur bakteri nonpathogen (probiotik) berupa minyak dari tepung ikan yang difermentasi dan molase (tetes tebu) ke dalam kolam, ujarnya.

"Setelah beberapa hari dan muncul jentik-jentik mikroorganisme baru ditebarlah benih ikan lele ukuran sekitar 7-10 cm. Jika keasaman kolam meningkat dinetralisir dengan garam dan kapur karena pada sistem ini air yang berkualitas diutamakan," kata Catur.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x