5 Faktor yang Pengaruhi Kecerdasan Anak, Orangtua Perhatikan Hal Penting Berikut

21 Desember 2020, 11:30 WIB
Ilustrasi Faktor yang Pengaruhi Kecerdasan Anak. /Mael Balland/PEXELS/

RINGTIMES BANYUWANGI - Sebagai orangtua mengetahui faktor yang memengaruhi kecerdasan anak akan membantu memantau pertumbuhan dan daya kembang anak.

Apabila para orangtua mengetahui dan memahami faktor-faktor yang bisa memengaruhi kecerdasan anak pada saat masa tumbuh kembangnya, maka hal ini juga dapat berdampak pada kesuksesan si kecil di masa depan.

Meskipun kecerdasan bukanlah faktor utama yang bisa menentukan kesuksesan, tetapi melihat anak tumbuh dengan cerdas dan sehat adalah dambaan bagi setiap orangtua.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Untuk itu, para orangtua sebaiknya medidik dan mengasuh, serta memberikan nutrisi yang seimbang bagi anak.

Berikut Ringtimesbanyuwangi.com rangkum dari Smartparenting.com.ph pada 21 Desember 2020, 5 faktor yang memengaruhi kecerdasan anak yang orangtua perlu ketahui.

1. Orang tua yang mengasuh dan mendidik

Perkembangan otak anak terutama yang berkaitan dengan kecerdasan anak tak hanya dipengaruhi oleh genetik saja.

Baca Juga: Manfaat Kopi dan Cokelat Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Begini Penjelasannya

Meskipun sel-sel pada otak anak berkembang sejak dalam masa kandungan, pengalaman awal kehidupan adalah tangan pertama yang mengajarkan arti penting untuk perkembangan otak anak Anda.

Anak-anak tidak perlu mainan yang mahal. Cukup terapkan membaca buku sejak dini, dan menonton tayangan edukasi dengan anak-anak.

Orangtua juga bisa membawa anak ke museum, kebun binatang, dan perpustakaan umum.

Baca Juga: Turunkan Kadar Gula Darah Secara Alami dengan Cuka Apel, Begini Pengolahannya

Tempat-tempat tersebut akan membantu menstimulasi imajinasi mereka dan memberikan rasa berani ke anak untuk menanyakan bagaimana berbagai hal bisa bekerja.

2. Kecerdasan emosional anak

Berdasarkan penuturan ahli, Anda harus fokus baik pada IQ dan EQ untuk pertumbuhan anak, jadi tidak hanya berfokus pada kegiatan di sekolah saja, tetapi juga fokus terhadap kehidupan.

Pastikan anak-anak mendapatkan kebutuhan fisik, mental dan emosional, sehingga mereka dapat mendapatkan kondisi terbaik untuk belajar dan mencapai potensi dan kecerdasan penuh mereka.

Baca Juga: 5 Hal Ini Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Disiplinkan Anak, Simak Penjelasannya

3. Cara belajar anak

Ada beberapa cara belajar. Bagaimana anak bisa memecahkan soal matematika? Apakah mereka tipe pendengar untuk memecahkan masalah? Atau mereka lebih suka menyelesaikan matematika melalui permainan fisik?

Menentukan jenis cara belajar anak dalam menyelesaikan masalah, seperti cara belajar dengan melihat, mendengaran, atau kinetik akan membantu mereka belajar lebih baik.

4. Waktu bermain

Anak-anak harus diberikan waktu untuk melakukan hal yang mereka sukai, terutama bermain secara langsung.

Baca Juga: Tak Ingin Terkena Diabetes? Segera Ketahui Penyebab Diabetes Berikut

Hal ini merupakan kesempatan mereka untuk menciptakan cerita mereka sendiri, menyelesaikan puzzle, atau memecahkan masalah secara mandiri.

Bermain adalah waktu anak untuk mendapatkan waktu mereka sendiri atau "me time", cara ini akan membantu menemukan passion mereka sendiri.

5. Nutrisi

Berikan anak makanan bernutrisi yang kaya akan asam lemak omega 3. Makanan yang mengandung nutrisi ini menurut penelitian dapat membantu perkembangan otak anak agar lebih cerdas.

Baca Juga: 11 Tanda-tanda Jantung Bermasalah, Segera Periksa agar Tak Terlambat

Kombinasikan makanan yang Anda berikan kepada anak dengan buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh.

Makanan yang mengandung asam lemak omega 3 seperti DHA dan ARA merupakan makanan yang baik untuk kesehatan otak dan pertumbuhannya. Anda bisa mendapatkan makanan bernutrisi ini pada telur dan ikan salmon.

Seperti yang sudah diulas di atas, 5 faktor tersebut dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak anak. Namun perlu orangtua ingat bahwa kecerdasan anak tidak hanya terpaku pada nilai akademis saja, melankan juga nilai-nilai kehidupan dan perilakukan sehari-hari.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Smartparenting.com.ph

Tags

Terkini

Terpopuler