8 Ikan yang Mengandung Merkuri, Ini Cara Membedakan dan Batas Konsumsinya

27 Januari 2021, 10:15 WIB
Ikan yang tidak boleh dimakan karena mengandung merkuri. /Pixabay/lfritsche

RINGTIMES BANYUWANGI – Ikan adalah salah satu makanan yang mengandung banyak gizi. Omega-3 yang diperlukan oleh tubuh membuat sebagian orang gemar mengonsumsi ikan.

Selain itu, ikan juga memiliki rasa nikmat dan dapat diolah oleh berbagai menu masakan dan menjadi hidangan yang menyehatkan.

Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis ikan yang tidak boleh dikonsumsi?

Ringtimesbanyuwangi.com mengutip dari kanal YoTube Era Sehat pada 27 Januari 2021, berikut 8 ikan yang tidak boleh dikonsumsi.

1. Ikan nila

Ikan nila hanya mengandung sedikit asam lemak sehat atau omega 3, dan lebih banyak mengandung lemak jahat.

Baca Juga: 10 Jenis Ikan Hias Predator untuk Pemula

Mengonsumsi ikan nila secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol. Ikan nila tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung, asma, dan radang sendi.

2. Kakap putih

Kakap putih juga mengandung merkuri. Namun, semuai itu tergantung darimana ikan berasal. Sebaiknya, belilah ikan kakap putih yang masih segar dan bukan ikan impor.

Normalnya dalam sebulan, orang dewasa boleh mengonsumsi ikan ini 7 ons, sedangkan anak-anak 3,5 ons.

3. Ikan todak atau ikan pedang

Ikan ini memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Kandungan merkuri yang ada dalam tubuh ikan tidak akan berkurang.

Semakin besar ikan, kandungan merkurinya juga semakin banyak.

Baca Juga: 7 Kombinasi Makanan Perusak Organ Tubuh, Jangan Makan Nanas dengan Susu

4. Ikan tuna

Ikan tuna mengandung banyak merkuri, terutama spesies sirip hitam dan tuna sirip biru. Apalagi sedikit tuna yang hidup di perairan yang dijual di pasar.

Hampir semua ikan tuna yang dijual berasal dari luar negeri, merupakan bududaya dari tambang yang diberi makan dari antibiotic horomon.

Orang dewasa dalam sebulan hanya boleh mengonsumsi 7 ons, sedangkan anak-anak tidak dianjurkan mengonsumsi ikan ini.

5. Ikan lele

Ikan lele hasil impor bisa tumbuh lebih besar daripada ikan lele yang ad di sungai. Dalam merangsang pertumbuhannya, peternak memberi pakan hormonn.

Jika Anda ingin mengonsumsi ikan ini, belilah ikan lele yang belum dewasa. Ikan lele yang masih kecil tidak berbahaya.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Buruk Perusak Jantung, Jangan Malas Olahraga

6. Ikan makarel

Ikan makarel berbeda dengan ikan sarden, meskipun orang-orang kerap menganggapnya sama. Ikan makarel diketahui mengandung merkuri yang tidak diketahui asalnya.

Bila merkuri menumpuk dalam tubuh manusia, akan menimbulkan berbagai penyakit. Selain itu, ikan makarel juga rentan bercacing.

Normalnya orang dewasa dalam satu bulan hanya boleh mengonsumsi 7 ons ikan makarel. Sementara untuk anak-anak hanya 3,5 ons.

7. Ikan patin

Sebagian besar ikan patin yang dijual di pasar, diimpor dari Vietnam tepatnya dari sungai Mekong. Sungai Mekong merupakan sungai yang tercemar.

Fillet ikan patin mengandung nitrofurazone dan polifosfat yang tinggi, yang merupakan penyebab kanker.

Baca Juga: 6 Cara Mudah Budidaya Ikan Guppy untuk Pemula

Jika Anda ingin membeli ikan patin, tanyakan terlebih dahulu berasal dari mana ikan tersebut. Pilihlah ikan asli dari Indonesia.

8. Ikan mahi-mahi

Ikan mahi-mahi yang tidak disimpan dengan benar, dapat mengandung racun yang bisa menyebabkan berbagai penyakit, misalnya alergi.

Sebagai solusinya, jika Anda membeli ikan di pasar pilih sisik ikan yang mengkilap dan mata yang jernih.

Jika membeli salmon, pilih yang memiliki serat putih. Bila bercak terang atau merah itu bisa saja diwarnai.***

Editor: Rani Purbaya

Tags

Terkini

Terpopuler