Bahas Tuntas Soal Overthinking dan Cara Mengatasinya ala Sabrang Noe Letto

21 Agustus 2021, 18:23 WIB
Overthinking merupakan sebuah produk dari kemudahan hidup yang kini menjadi masalah serius. Karenanya hidup menjadi tidak produktif. /Unsplash/ Anthony Tran/Unsplash.com/Anthony Tran

RINGTIMES BANYUWANGI - Simak pembahasan tuntas soal overthinking dan cara mengatasinya ala Sabrang (Noe Letto).

Overthinking merupakan istilah yang ditujukan untuk orang-orang yang terlalu banyak berpikir hingga membuat hidupnya tidak produktif dan bahkan berantakan.

Bukankah banyak berpikir itu bagus? Bukankah Ilmuwan harus banyak berpikir untuk menghasilkan karya yang luar biasa? Benar, asal yang dipikirkan itu jelas dan ada tujuan produktif didalamnya.

Baca Juga: Galau Soal Cinta? Ini Solusi dari Ustadz Adi Hidayat, dari Ikhtiar hingga Doanya

Sedangkan overthinking disini, lebih mengarah pada menghabiskan waktu untuk berpikir akan hal-hal yang belum tentu bermanfaat. 

Lalu bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? Simak penjelasan Sabrang mengenai overthinking dan cara mengatasinya dilansir dari kanal Youtube CAHAYA UNTUK INDONESIA pada 21 Agustus 2021 berikut.

Sebelum menjelaskan mengenai overthinking, Sabrang mengingatkan bahwa semua hal itu beracun kalau proporsinya tidak tepat, termasuk dalam berpikir.

Baca Juga: Simak, Doa Bagi yang Sedang Galau Karena Dipatahkan Hatinya

Kita perlu berpikir tentang diri, tapi harus memperhatikan proporsinya.

Dalam menggunakan pikiran, kita harus belajar untuk mengistirahatkan otak, karena kalau otak kita dipakai terus tanpa beristirahat maka kita akan menjadi overthinking.

Akibatnya, kita menjadi terlalu banyak berpikir, tidak produktif, dan malah merusak diri.

Mengistirahatkan otak bukan berarti tidak ada aktivitas didalamnya, tapi kita tidak lagi memasukkan ilusi dari luar, sehingga otak memiliki waktu untuk mengolah apa yang telah dimasukkan kemarin.

Baca Juga: 7 Tips Cara Meninggalkan Rasa Malas dan Menjadi Lebih Produktif

Menurut sebuah penelitian sebagaimana yang telah dikatakan Sabrang menunjukkan bahwa, apa yang diterima oleh otak secara tidak sadar itu sangat berbeda jauh dengan apa yang kita sadari.

Segala sesuatu yang masuk ke otak tanpa sadar jauh lebih banyak daripada yang kita sadar.

Belajar dari hasil penelitian itu, maka penting bagi kita untuk memiliki kontrol terhadap otak kita agar dia tidak overthinking dan merusak diri kita sendiri.

Baca Juga: 3 Cara Jadi Produktif di Tengah Keterbatasan ala Raditya Dika

Kita ini hidup dalam peradaban yang luar biasa beruntung, kita mandi tinggal buka kran, kita lapar tinggal pesan online.

Menurut Sabrang, hidup kita itu sudah sangat mudah, sehingga membuat otak menjadi sangat lebar untuk memikirkan hal-hal yang tidak-tidak.

Orang zaman dahulu ketika sudah makan dan minum, maka selesai. Bahkan semua hewan, makan minum selesai.

Baca Juga: Cara Menjadi Lebih Produktif ala Mark Manson, Jangan Bekerja Tanpa Jeda

Berbeda dengan manusia zaman sekarang, ketika dia sudah makan dan minum, maka dia mencari masalah lain.

Hal itu merupakan problematika baru yang muncul dari kemudahan hidup.

Meskipun serba mudah, sebenarnya hidup di zaman sekarang itu juga banyak distraksi. Tanpa sadar kita dikontrol oleh alat-alat yang bisa membantu kita.

Baca Juga: Cara Mengelola Emosi ketika Marah, Mark Manson: Buat Itu Jadi Produktif

Sebagai contoh, ponsel, ia sangat membantu kita untuk mencari informasi. Tapi di lain sisi, ponsel dapat menjadikan kita sebagai tawanan. Ketika ada notifikasi muncul, maka otak kita akan dirangsang untuk segera membukanya. 

Dari sana lah bibit-bibit overthinking akan muncul.

Untuk mengatasi permasalahan overthinking tersebut, Sabrang menyarankan agar kita memiliki kontrol diri dan menyeimbangkannya dengan mensyukuri kemudahan-kemudahan yang ada.

Baca Juga: 7 Tips Mencintai Diri Sendiri, Salah Satunya Bersyukur dan Jujur

Berilah dirimu waktu untuk mensyukuri nikmat kemudahan itu dan atur lah setiap hal dengan proporsional.

Melalui ikhtiar itu, kemungkinan besar kamu akan terhindar dari overthinking dan hidupmu akan menjadi lebih produktif.

Tiru lah sahabat Nabi yang ketika mau tidur dia lupakan kesalahan-kesalahan orang yang bersalah kepadanya. Selain menjadi sedekah, masalah-masalah yang dilupakan tidak akan menjadi beban pikiran.

Segala sesuatu memiliki proporsinya masing-masing, termasuk dalam berpikir. Say no to overthinking.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler