Tips Menabung dengan Cara yang Sederhana

9 Juli 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi Uang Rupiah. Foto: Antara /

RINGTIMES BANYUWANGI - Pengertian menabung adalah menyisihkan sejumlah uang dalam satu tempat tertentu sebagai cadangan saat ada keperluan mendadak. 

Menabung juga bisa menjadi cara untuk mendapatkan barang yang diinginkan tapi tidak bisa dibeli saat ini karena dana yang dimiliki kurang mencukupi.

Namun, saat ini, menabung sudah umum dilakukan di bank. Cara menabung seperti ini lebih aman dibanding memasukkannya ke dalam celengan. 

Baca Juga: Pagi ini, Tersangka Pembobol BNI Maria Pauline Lumowa Berhasil Diekstradisi dari Serbia

Apalagi ada fasilitas bunga yang bisa membuat uang Anda bertambah banyak, meski Anda tidak rutin mengisi tabungan.

Namun demikian, tabungan di bank tentu saja tidak gratis. Karena, Anda menggunakan jasa pihak bank untuk menabung maka ada biaya yang harus Anda bayar. 

Toh, biaya administrasi yang ditagihkan setiap bulan tidaklah besar. Tidak akan membuat isi tabungan Anda berkurang drastis.

Baca Juga: Merasa Dirugikan Vicky Prasetyo, Akhirnya Angel Lelga Ungkap Ulah Vicky

Apakah Anda pernah mengalami situasi yang sama? Sebetulnya, sesulit apapun kondisi keuangan yang Anda hadapi, tetaplah berusaha untuk mewujudkan rencana-rencana keuangan yang telah Anda susun. 

Rencana itu hanya dapat terwujud jika Anda tetap disiplin menabung dan tidak menggunakan tabungan tersebut untuk menutup kebutuhan selama keuangan sedang tiris. 

Ada beberapa tips menabung yang bisa Anda coba seperti yang dikutip ringtimesbanyuwangi.comdari berbagai sumber berikut.

1. Bayar kebutuhan rutin

Baca Juga: Ditanya Keadaan Usai Penangkapan Sang ayah, Melan Refra Sebut Serahkan Segalanya Pada Tuhan

Sekecil apapun penghasilan yang Anda terima ketika kondisi keuangan lesu, usahakan untuk langsung menyisihkan 10% untuk menabung.

Baru setelah itu, gunakan penghasilan untuk membayar kebutuhan rutin. Membayar kebutuhan rutin adalah langkah dasar dalam mengatur keuangan pribadi agar Anda bisa mencapai kebebasan finansial.

Setelah membayar tagihan, barulah Anda bisa mengalokasikan penghasilan untuk belanja bulanan, biaya hiburan, dan kebutuhan lainnya yang sifatnya tersier. 

Dengan mendahulukan menabung dan membayar kebutuhan rutin di depan, maka artinya Anda harus dapat fleksibel menyesuaikan besaran belanja bulanan dengan bujet yang tersisa.

Baca Juga: Siswa SMP dan SMA Dijadikan Prioritas Utama Untuk Kembali Sekolah, Begini Alasan Kemendikbud

2. Tutup utang mendesak sesuai kemampuan

Pos selanjutnya yang perlu Anda amankan ialah menutup utang mendesak sesuai kemampuan. Misalnya, saat ini Anda punya utang KPR dengan cicilan Rp7 juta per bulan, bunga 11% per tahun, dan jangka waktu 10 tahun.

Di waktu yang sama, Anda punya utang kartu kredit sebesar Rp3 juta, bunga 2% per bulan atau setara 24% per tahun, dan jangka waktu enam bulan.

Untuk menentukan utang mana yang harus didahulukan, pertama-tama Anda harus memeriksa uang tunai yang Anda miliki saat ini. 

Lalu, bandingkanlah kedua jenis utang yang Anda miliki, kira-kira mana yang lebih mampu Anda tutup, utang Rp7 juta per bulan atau utang Rp3 juta? Kedua, bandingkan beban bunga yang paling memberatkan. 

Baca Juga: Ditanya Keadaan Usai Penangkapan Sang ayah, Melan Refra Sebut Serahkan Segalanya Pada Tuhan

Dalam contoh kasus di atas, jelas bunga utang kartu kredit sebesar 24% per tahun lebih memberikan tekanan pada finansial Anda.

Dengan pertimbangan kedua hal tersebut, maka Anda sebaiknya menutup utang kartu kredit yang sebesar Rp3 juta.

3. Tekan biaya bulanan

Karena budget yang tersisa untuk biaya bulanan terbatas, maka kini Anda harus kreatif melakukan penghematan pada pos-pos tertentu. Pangkaslah biaya yang bersifat tersier dan bertujuan untuk memenuhi keinginan, bukan kebutuhan. Contoh biaya tersier misalnya:

Baca Juga: Lebihi Angka Kematian Covid-19, Puluhan Nyawa Melayang Akibat Laka Lantas

Biaya langganan TV berbayar, video streaming, song streaming. Karena ini bukan kebutuhan, maka memangkas biaya-biaya ini adalah salah satu strategi agar Anda punya keuangan yang sehat.

4. Kelola aset

Jika penghasilan yang Anda miliki benar-benar tidak dapat memenuhi kebutuhan dan cicilan utang yang ada, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjual aset, terutama aset bergerak. 

Hasil penjualan aset tersebut bisa Anda gunakan untuk menutup kebutuhan sementara waktu saat keuangan sedang lesu. 

Menjual aset bergerak seperti kendaraan bermotor lebih mudah dan lebih dianjurkan ketimbang menjual aset tetap seperti rumah.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Berikut Manfaat Gunakan Sunscreen Setiap Hari

Karena, nilai mobil senantiasa mengalami depresiasi atau penurunan setiap tahun. Sementara nilai rumah cenderung naik.

5. Tetap disiplin menabung

Sekecil apapun penghasilan yang Anda dapatkan dalam masa-masa kritis seperti sekarang, tetaplah berusaha menabung. Anda bisa menerapkan sistem auto debit minimal 10% pada rekening tabungan untuk memastikan Anda tetap disiplin menabung setiap bulan.***

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler