Selain Covid-19, Kamu Wajib Waspadai Penyakit DBD Mematikan

26 Agustus 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. /Pixabay/FotoshopTofs/

RINGTIMES BANYUWANGI - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai bermunculan di musim pancaroba dan penghujan. Agar tidak terlambat memberikan pertolongan, kenali gejala demam berdarah.

Nyamuk yang identik dengan warna badan hitam putih ini bertelur di genangan air. Susanti, Dokter Umum Balai Kesehatan Kompas Gramedia menyarankan Anda untuk menutup genangan air dan membersihkan lingkungan tempat tinggal.

Umumnya virus dengue penyebab demam berdarah mulai menyebar di musim penghujan dan pancaroba. Maklum saja, saat musim hujan jadi waktu berkembang biak nyamuk aedes aegypti, si pembawa virus.

Baca Juga: Penglihatan Terganggu, Kenali Ciri-ciri Mata Silinder Berikut

Demam Dengue (DD) merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari yang diawali dengan gejala ringan seperti infeksi virus pada umumnya, dan ditandai dengan 2 atau lebih gejala klinis sebagai berikut :

• Nyeri kepala
• Nyeri menusuk di area belakang mata
• Nyeri otot/nyeri sendi
• Bercak kemerahan pada kulit
• Rasa mual dan muntah

Jumlah sel leukosit (sel darah putih) tidak meningkat pada pemeriksaan lab darah.

Baca Juga: Jangan Remehkan, Olahraga Bersepeda Miliki Manfaat Tak Terduga

Sedangkan Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit DD yang parah, dengan disertai :

Manifestasi perdarahan berupa kulit kemerahan, perdarahan mukosa (mimisan atau gusi berdarah) atau perdarahan dari tempat lain, muntah atau berak darah. Penurunan jumlah trombosit (kurang dari 100.000/μl).

Terdapat tanda-tanda kebocoran plasma darah berupa peningkatan jumlah hematokrit pada hasil pemeriksaan lab darah.

Baca Juga: Jangan Remehkan, Olahraga Bersepeda Miliki Manfaat Tak Terduga

Perkembangan setiap fase pada Penyakit DBD penting untuk dipahami agar pasien Penyakit DBD bisa diobati secara optimal. Berikut adalah gejala yang harus diperhatikan pada setiap fase Penyakit DBD.

Fase Demam

Pada fase ini virus dari Nyamuk DBD mulai menginfeksi sel-sel tubuh dengan ditandai oleh demam tinggi yang biasanya lebih dari 40 derajat Celcius selama kurang lebih 2 – 7 hari. Pada fase ini, baiknya orang yang sakit DBD banyak minum air putih untuk membantu menurunkan demam dan mencegah dehidrasi.

Jika demam cepat reda, kemungkinan Penyakit DBD-nya tidak begitu parah.

Namun, baiknya orang tersebut tetap dipantau karena bisa jadi berubah menjadi fase kritis.

Baca Juga: Turun Lagi, Harga Emas Hari ini Logam Mulia UBS 1.036.000 per gram

Fase Kritis

Tidak seperti namanya yang seharusnya menunjukkan keadaan kritis, fase kritis pada Penyakit DBD dapat mengecoh karena demam akan turun drastis hingga ke suhu tubuh normal (sekitar 37 derajat Celcius).

Tanda ini tentunya seperti menunjukkan bahwa pasien Penyakit DBD sudah sembuh dan bahkan ada yang sudah bisa beraktivitas seperti biasanya.

Padahal jika fase ini diabaikan dan pengobatan malah dihentikan, kondisi pasien Penyakit DBD bisa berubah fatal, seperti gejalanya berikut ini.

Baca Juga: Berikut Syarat Dapatkan Bansos Rp 2,4 Juta untuk Pelaku UMKM

Fase Penyembuhan

Setelah berhasil melewati fase kritis, pasien Penyakit DBD biasanya akan mengalami demam. Namun, demam ini sebenarnya adalah penanda kesembuhan.

Tubuh yang demam juga sebagai penanda bahwa trombosit ikut naik perlahan ke level normal. Pada saat melakukan tes kesehatan, pasien Penyakit DBD dapat dikatakan sembuh jika trombosit dan sel darah putihnya kembali normal.***

Editor: Sophia Tri Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler