Minyak Jelantah Tingkatkan Risiko Penyakit Kronis dari Obesitas hingga Kanker, Berikut Penjelasannya

3 Oktober 2020, 12:15 WIB
risiko penyakit akibat minyak jelantah./ /pixabay/ivabalk

RINGTIMES BANYUWANGI - Masyarakat Indonesia pasti tidak asing dengan istilah minyak jelantah. Minyak ini sering dijumpai digunakan oleh banyak pedagang makanan, bahkan terkadang tanpa sadar kita sendiri sering memakainya.

Minyak jelantah merupakan sisa minyak yang telah digunakan selama berhari-hari untuk menggoreng bahan makanan, sehingga dihasilkan minyak yang menghitam.

Terlepas dari warnanya yang tidak menyenangkan untuk dilihat, menggoreng menggunakan minyak jelantah mamang menjadikan masakan atau gorengan semakin gurih.

Untuk itu selain alasan rasa, publik kadang juga beralasan lebih ekonomis jika menggunakan minyak jelantah.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya

Meskipun tahu bahwa minyak jelantah tidak baik untuk kesehatan, masyarakat masih menggunakan minya satu ini untuk memasak.

Padahal menurut para ahli, mengonsumsi makanan yang diproses dengan minyak jelantah bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya bagi kesehatan.

Seperti dilansir oleh ringtimebanyuwangi.com dari berbagai sumber, berikut penyakit yang bisa timbul akibat konsumsi makanan yang diproses dengan minyak jelantah.

1. Meningkatkan infeksi bakteri

Bakteri jenis Clotridium botulinum merupakan penyebab utama penyakit botulisme yang biasa berkembang dalam minyak jelantah.

Baca Juga: Gadis di Bawah Umur Rela 'Dijual' ke Kakek 70 Tahun, Demi Hutang dan Pekerjaan

Bakteri tersebut akan muncul melalui sisa remah gorengan yang terdapat dalam minyak, sehingga risiko terhadap infeksi bakteri ini akan tinggi jika anda tidak segera mengganti minyak jelantah dengan yang baru.

2. Berisiko terhadap penyakit kanker

Di dalam minyak jelantah merupakan sumber radikal bebas yang bisa bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

Jika anda sering mengonsumsi minyak jelantah, maka zat racun akan tertumpuk di dalam tubuh anda, yang bisa menyebabkan mutasi gen sehingga sel sehat rentan menjadi sel kanker yang berbahaya.

3. Menimbulkan penyakit degeneratif

Menurut penjelasan para ahli, minyak jelantah mengandung senyawa yang disebut organik aldehid.

Baca Juga: Perhatikan 5 Cara Berhubungan Suami Istri Sesuai dengan Anjuran Agama Islam

Senyawa tersebut dapat berubah menjadi karsinogen di dalam tubuh. Zat karsinogen tersebut merupakan penyebab utama timbulnya penyakit kronis, selain itu penyakit yang sering timbul dari senyawa karsinogenik yaitu kanker.

Selain itu, senyawa aldehid  tersebut juga memicu penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, alzheimer, dan penyakit parkinson.

4. Obesitas/kegemukan

Di dalam minyak jelantah memiliki kadar kalori yang cukup tinggi, selain itu juga terdapat lemak trans.

Minyak yang sering dipakai untuk menggoreng dan tidak pernah diganti akan menimbulkan lemak trans yang bisa menyebabkan kegemukan jika sering dikonsumsi.

Baca Juga: Donald Trump Positif Covid-19, Begini Tanggapan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Untuk itu lebih baik segera menggati atau memperlakukan minyak goreng anda secara baik, agar tidak menimbukan penyakit berbahaya dikemudian hari.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler