Redakan Nyeri Seketika dengan Paracetamol, Serta Manfaat Lain dari Obat Ini

13 November 2020, 12:15 WIB
Manfaat obat paracetamol untuk kesehatan /Apotek K24/

RINGTIMES BANYUWANGI – Sebagian orang menggunakan paracetamol untuk meredakan nyeri. Tak hanya itu, paracetamol menyimpan berbagai manfaat baik untuk mengatasi penyakit yang mengganggu kesehatan.

Paracetamol termasuk salah satu jenis obat yang kerap digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit.

Kebanyakan orang sering menggunakan obat ini tanpa mengetahui terlebih dahulu mengenai manfaat dan efek samping yang ditimbulkan dari obat ini.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, berikut manfaat paracetamol untuk kesehatan.

Mengatasi Nyeri di Berbagai Bagian Tubuh

Manfaat utama dari paracetamol atau asetaminofen yaitu berada pada sifatnya sebagai analgesik atau pereda nyeri.

Sebagai analgesik, paracetamol bermanfaat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang di berbagai area tubuh.

Baca Juga: Turunkan Asam Urat Secara Alami, 4 Cara Berikut Cegah Asam Urat Kambuh Lagi

Nyeri yang bisa diatasi dengan menggunakan paracetamol seperti sakit kepala, nyeri di punggung, sakit gigi, kram saat menstruasi bagi wanita, sakit di berbagai bagian tubuh akibat flu dan pilek, serta nyeri di area injeksi saat vaksinasi.

Dalam meredakan sakit kepala, paracetamol dilaporkan lebih efektif dibandingkan obat ibuprofen.

Pada dasarnya, obat ibuprofen bermanfaat untuk meredakan migrain ringan hingga sedang.

Baca Juga: Turunkan Kadar Asam Urat dengan Konsumsi Kopi, Teh dan Coklat, Simak Penjelasannya

Umunya, resep kombinasi antara parasetamol, aspirin, dan kafein dianggap sebagai obat paling efektif untuk mengobati migrain.

Menurunkan Demam

Obat paracetamol juga dapat digunakan untuk menurunkan demam.

Hal ini diketahui dari manfaat paracetamol yang memiliki sifat antipiretik. Obat antipiretik merupakan obat yang dapat menurunkan demam.

Baca Juga: Kayu Manis dan Bahan Alami Lain Bikin Kadar Asam Urat Turun, Begini Pengolahannya

Selain paracetamol, kelompok obat lain yang termasuk antipiretik yaitu salisilat (seperti aspirin) serta obat antiinflamasi nonsteroid (seperti ibuprofen, ketoprofen, dan naproxen).

Selain bertindak sebagai analgesik dan antipiretik, paracetamol juga bermanfaat untuk mengendalikan gula darah dan fungsi otot.

Tak hanya itu, paracetamol juga memiliki efek antioksidan. Efek ini bermanfaat untuk melindungi jantung dan otak.

Baca Juga: Kontrol Kadar Asam Urat dalam Tubuh, Lakukan 5 Cara Pencegahan Berikut

Meski paracetamol termasuk jenis obat yang memiliki banyak manfaat baik terutama menjadi pereda nyeri, ternyata obat ini juga memberikan efek samping bagi penggunanya.

Paracetamol dapat memicu sakit kepala dan mual. Dua efek samping ini biasanya tidak membutuhkan penanganan medis.

Disamping itu, paracetamol juga berisiko memicu efek samping yang sifatnya parah seperti:

Baca Juga: 4 Kondisi Ini Picu Kadar Asam Urat Tinggi, Waspadai Agar Asam Urat Tak Kambuh

1. Reaksi alergi, seperti ruam kulit, gatal-gatal, serta bengkak di wajah, bibir, atau lidah.

2. Sakit tenggorokan dengan demam, sakit kepala, mual, ruam kulit, atau muntah.

3. Bengkak di area tubuh tertentu.

Baca Juga: Sembuhkan Gejala Penyakit Asam Urat, Lakukan Hal-Hal Berikut

4. Suara serak.

5. Sulit bernapas.

6. Sulit menelan.

Baca Juga: 7 Bahan Alami Ini Mampu Redakan Asam Urat Tinggi, Begini Cara Pengolahannya

7. Sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik, reaksi kulit yang berpotensi mengancam jiwa dan biasanya memerlukan perawatan di rumah sakit.

8. Pustulosis eksantema generalisata akut, yaitu reaksi kulit yang tidak terlalu serius yang biasanya sembuh dalam dua minggu setelah penghentian penggunaan paracetamol.

Perlu diketahui, apabila seseorang merasakan efek samping yang bersifat parah ketika menggunakan paracetamol, sebaiknya segera berkonsultasi dan menemui dokter agar tidak menimbulkan efek yang lebih parah.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mencegah Serangan Penyakit Asam Urat Agar Tak Kambuh Lagi

Selain itu, terdapat bahaya mayor ketika mengonsumsi paracematol tidak sesuai dengan aturan yang ada.

Bahaya tersebut dapat berupa adalah kerusakan pada organ hati akibat penggunaan paracetamol secara berlebihan.

Risiko ini bisa terjadi karena hati merupakan organ yang menyingkirkan paracetamol dari aliran darah.

Baca Juga: Daun Jeruk Purut Redakan Peradangan Asam Urat dan Rematik, Serta Manfaat Lain

Terlalu banyak mengonsumsi paracetamol dapat membebani fungsi organ hati dan memicu kerusakan yang lebih parah, termasuk gagal hati.

Selain itu juga perlu menghindari dalam mengonsumsi alkohol jika tengah menjalani terapi dengan paracetamol.

Hal ini dapat menyebabkan adanya penambahan beban pada organ hati sehingga risiko organ rusak akan semakin tinggi.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler