6 Pola Asuh yang Dapat Merusak Pertumbuhan Anak, Salah Satunya Sering Dimarahi

- 13 Desember 2020, 12:15 WIB
Ilustrasi anak menangis/ Pola Asuh yang Dapat Merusak Pertumbuhan Anak
Ilustrasi anak menangis/ Pola Asuh yang Dapat Merusak Pertumbuhan Anak /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI ­– Setiap orang tua memiliki cara masing-masing dalam membesarkan anak. Mereka berusaha melakukan yang terbaik untuk membesarkan anaknya, namun tidak ada yang sempurna. 

Pola asuh pada anak umumnya dapat memengaruhi pertumbuhan sang anak, entah ia akan tumbuh menjadi anak yang baik atau sebaliknya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tahu betul, pola asuh seperti apa yang tidak boleh diterapkan pada anak.

 Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube SISI TERANG, Minggu 13 Desember 2020, berikut 11 pola asuh yang dapat merusak pertumbuhan anak.

1. Terlalu sering memarahi anak

Wajar, ketika seorang anak berbuat salah, namun orang tua terkadang keterlaluan dan mencari-cari kesalahan kecil.

Beberapa orang tua meyakini bahwa semakin tinggi harapan mereka kepada anaknya, maka semakin sukses pula anak tersebut di masa mendatang. Namun, itu salah.

Memarahi anak pada setiap masalah kecil bisa menyebabkan masalah pada perilaku. Hukuman karena mendapat nilai jelek juga berbahaya, karena bisa menghilangkan hasrat belajar anak.

Baca Juga: Kiat Feng Shui, Membantu Anda Hasilkan Uang di Tahun 2021, Salah Satunya Jangan Biarkan Uang Kusut

Bersikap terlalu keras dapat menimbulkan kerugian lain, seperti hubungan yang buruk dengan anak anda. Untuk itu, hukum anak anda ketika masalah penting atau besar saja.

2. Tidak melakukan permainan yang cukup kreatif

Melakukan permainan kreatif bersama anak anda, tidak serta merta membuat mereka menjadi seniman atau musikus di masa depan. Namun, melakukan ini punya sisi baiknya juga.

Bermain apa pun, seperti menggambar, melukis, bermain plastisin, akan berdampak positif pada perkembangan kecerdasan, imajinasi, dan meningkatkan kosa kata mereka.

 Baca Juga: Prediksi Feng Shui, 5 Shio yang Mendadak Hoki dan Kaya Raya di Tahun Kerbau Logam 2021

Jika anak anda terlibat dalam berbagai kegiatan, maka akan memudahkan anda mencari tahu minat dan bakatnya. Ini penting, sebab mereka bisa menunjukkan kemampuan menjanjikan bakat di usia muda, dan mengembangkannya nanti.

3. Tidak peduli dengan pendapat anaknya

kamu terlalu muda untuk memutuskan, orang dewasa lebih tahu”, mungkin itu adalah kalimat yang cukup sering dilontarkan orang tua kepada sang anak.  Tentu, ini menyebalkan bagi sang anak.

Sikap orang tua yang seperti ini bisa berdampak serius pada masa depan anak. Jika anak merasa bahwa pendapatnya sering diabaikan, maka bisa memengaruhi pertumbuhan anak.

Mereka bisa tumbuh dengan rasa rendah diri, itu sebabnya anda harus merenungkan ini. Anda bisa mendiskusikan pendapat mereka dan mencari jalan tengahnya.

 Baca Juga: 5 Tanaman Pembersih Udara Terbaik Menurut Feng Shui, Buat Rumah Semakin Segar dan Bebas Polusi

4. Tidak cukup membuat anak bahagia

Semua anak harus mempunyai pengalaman baru dan tinggal di lingkungan sehat, itu yang membuat mereka bahagia.

Saat anak-anak bahagia, mereka akan tumbuh lebih aktif. Artinya, mereka akan lebih mudah beradaptasi di lingkungan dewasanya, dan memulai hubungan baru nantinya.

Jadi, sesekali ajaklah anak untuk pergi ke taman hiburan, dan lakukan hal-hal menyenangkan bersama anak anda. Pastikan bahwa anak anda punya banyak momen bahagia dalam hidupnya.

Luangkan waktu anda untuk anak, sebab anak membutuhkan perhatian. Jika mereka merasa kesepian, ini bisa berdampak pada pertumbuhannya. Saat dewasa, mereka bisa menjadi pemurung dan menjauhkan diri dari orang lain.

 Baca Juga: 6 Zodiak Ini Diprediksi Akan Sukses dan Bergelimang Harta di Awal Tahun 2021, Cek Punyamu Sekarang

5. Tidak cukup mengambil gambar dan video

Tidak mengambil foto, tentu tidak akan berdampak buruk pada anak, tetapi itulah cara terbaik untuk mengabdikan momen menakjubkan yang tidak ingin terlupakan.

Saat anak dewasa dan meninggalkan rumah, foto-foto tersebut akan menjadi pengingat bawa mereka sudah tumbuh dewasa.

Selain itu, melihat foto saat anak dewasa, memungkinkan anda untuk mengingat kembali kejadian penting mereka dan kenangan indah bersama. Oleh karena itu, tidak cukup mengambil foto atau video adalah penyesalan yang banyak dialami orang tua.

6. Tidak mengajari anak tentang uang

Entah mengapa banyak orang tua enggan menyinggung topik tentang uang kepada anak mereka. Tentu saja, si anak tidak percaya uang tumbuh di pohon, namun mereka mungkin berpikir uang muncul di mesin ATM secara ajaib.

Tanpa diajarkan tentang uang pribadi dan pengeluaran, anak-anak tidak akan mengerti nilai uang yang sesungguhnya. Bahkan ini bisa memengaruhi pertumbuhannya di masa depan.

Saat dewasa, mereka akan kesulitan mengelola penghasilannya. Memberi uang saku pada anak akan mengajari mereka cara menabung dan mengeluarkan uang dengan bijak.

Selain itu, biarkan anak remaja anda menghasilkan uang sendiri. Setiap kalian belanja bersama, katakana berapa jumlah uang yang boleh dikeluarkannya saat itu untuk membatasi keinginannya.

Semua kiat ini akan memberi kesempatan pada anak untuk belajar tentang anggaran, tabungan, dan lebih bertanggung jawab.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x