6 Tes untuk Mendiagnosis Penyakit Stroke, Seperti MRI dan CT Scan

- 20 Desember 2020, 10:45 WIB
CT scan termasuk jenis tes untuk mendiagnosis penyakit stroke yang biasanya dilakukan dokter
CT scan termasuk jenis tes untuk mendiagnosis penyakit stroke yang biasanya dilakukan dokter /pixabay/David Mark

RINGTIMES BANYUWANGI – Stroke termasuk salah satu jenis penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Pada dasarnya, terdapat beberapa jenis tes yang biasanya digunakan dokter untuk mendiagnosis penyakit stroke, seperti MRI dan CT Scan.

Sebelum mendiagnosis stroke, dokter akan bertanya kepada Anda atau anggota keluarga tentang gejala Anda dan apa yang Anda lakukan saat gejala itu muncul.

Dokter akan mengambil riwayat kesehatan Anda untuk mengetahui faktor risiko stroke.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Selain itu, dokter mungkin juga akan melakukan beberapa hal, seperti menanyakan obat apa yang Anda minum, dan memeriksa tekanan darah Anda.

Anda juga akan menjalani pemeriksaan fisik, di mana dokter akan mengevaluasi Anda mengenai keseimbangan; koordinasi; kelemahan; mati rasa di lengan, wajah, atau kaki Anda; tanda-tanda kebingungan; dan masalah penglihatan.

Dokter kemudian akan melakukan tes tertentu. Berbagai tes digunakan untuk membantu diagnosis stroke.

Baca Juga: Turunkan Kadar Asam Urat Seketika dengan Konsumsi Buah Ceri, Simak Penjelasannya

Tes ini dapat membantu dokter menentukan jika Anda mengalami stroke, apa yang mungkin menyebabkannya, bagian otak mana yang terkena dampak, dan apakah Anda mengalami pendarahan di otak.

Tes ini juga dapat menentukan apakah gejala Anda disebabkan oleh hal lain.

Anda dapat menjalani berbagai tes untuk lebih membantu dokter Anda menentukan apakah Anda pernah mengalami stroke, atau untuk mengesampingkan kondisi lain.

Baca Juga: 3 Cara Turunkan Kadar Asam Urat, Segera Lakukan Agar Asam Urat Tak Semakin Parah

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Healthline, berikut tes untuk mendiagnosis penyakit stroke.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ringtimes Banyuwangi (@ringtimesbanyuwangi)

 

  1. Tes Darah

Dokter Anda mungkin mengambil darah untuk beberapa tes darah untuk mendiagnosis penyakit stroke.

Tes darah dapat menentukan kadar gula darah Anda, infeksi, tingkat trombosit Anda, dan seberapa cepat pembekuan darah Anda.

Baca Juga: Tak Bikin Asam Urat Kambuh, Konsumsi 3 Buah Penurun Asam Urat Berikut

  1. MRI dan CT Scan

Tes lainnya yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit stroke adalah MRI dan CT scan.

Anda dapat menjalani salah satu atau kedua pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) dan pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT) .   

MRI akan membantu melihat apakah ada jaringan otak atau sel otak yang rusak.

Baca Juga: 11 Obat Asam Urat Berbahan Alami, Bisa Sembuhkan Gejala Asam Urat dengan Cepat

CT scan akan memberikan gambaran rinci dan jelas tentang otak Anda yang menunjukkan adanya perdarahan atau kerusakan di otak.

Hal ini mungkin juga menunjukkan kondisi otak lain yang dapat menyebabkan gejala Anda.

  1. EKG

Dokter Anda mungkin juga akan memesan elektrokardiogram (EKG) sebagai tes untuk mendiagnosis penyakit stroke.

Baca Juga: 3 Bumbu Dapur Ini Bikin Asam Urat Turun Cepat dan Tak Kambuh, Begini Cara Pengolahannya

Tes sederhana ini mencatat aktivitas listrik di jantung, mengukur ritme, dan mencatat seberapa cepat jantung berdetak.

Hal ini dapat menentukan apakah Anda memiliki kondisi jantung yang mungkin menyebabkan stroke, seperti serangan jantung sebelumnya atau fibrilasi atrium.

  1. Angiogram Serebral

Tes lain untuk mendiagnosis penyakit stroke yang mungkin diperintahkan dokter Anda untuk menentukan apakah Anda mengalami stroke adalah angiogram serebral.

Baca Juga: 6 Makanan Purin Tertinggi, Segera Hindari Bila Tak Ingin Asam Urat Naik dan Kambuh

Tes ini menawarkan gambaran rinci tentang arteri di leher dan otak Anda.

Tes ini juga dapat menunjukkan penyumbatan atau gumpalan yang mungkin menyebabkan gejala.

  1. USG Karotis

Tes selanjutnya untuk mendiagnosis penyakit stroke adalah USG karotis.

Baca Juga: Tak Ingin Terkena Stroke? Ketahui 9 Penyebab Risiko Stroke Menjadi Meningkat

USG karotis, juga disebut karotis duplex scan, dapat menunjukkan lemak deposito (plak) pada arteri karotis, yang memasok darah ke wajah, leher, dan otak.

Tes ini juga dapat menunjukkan apakah arteri karotis Anda telah menyempit atau tersumbat.

  1. Ekokardiogram

Tes lainnya untuk mendiagnosis penyakit stroke adalah ekokardiogram.

Baca Juga: 9 Faktor Risiko Terkena Stroke, Waspadai Diet dan Penggunaan Tembakau

Tes ekokardiogram dapat menemukan sumber dari bekuan di dalam hati Anda. Gumpalan ini mungkin telah menyebar ke otak Anda dan menyebabkan stroke.

Dengan demikian, jenis tes tersebut sering digunakan dokter untuk menentukan apakah Anda terkena stroke.

Bahkan kerap digunakan dokter sebagai tes untuk mendiagnosis penyakit stroke pada diri Anda.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah