Begini Covid-19 Mempengaruhi Kinerja Otak Anda

- 23 Januari 2021, 12:20 WIB
Begini Covid-19 mempengaruhi otak.
Begini Covid-19 mempengaruhi otak. /Pixabay /Gerd Altmann

RINGTIMES BANYUWANGI – Sampai saat ini, Covid-19 masih menjadi momok bagi sebagian orang. Meskipun vaksin Covid-19 telah sampai di beberapa negara, mau tidak mau kita akan hidup berdampingan dengan Covid-19.

Di Indonesia, kasus virus korona sudah mencapai 952 ribu per hari ini. Itu artinya, kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

Lalu, sebenarnya seperti apa pengaruh Covid-19 jika menyerang tubuh? Bagaimana Covid-19 mempengaruhi kinerja otak penderitanya?

Ringtimesbanyuwangi.com mengukutip dari laman The Healthy pada 23 Januari 2021, bahwa setengah penderita Covid-19 mungkin mengalami gejala kognitif, termasuk pusing dan sakit kepala.

Pada awal pandemi gejala umum Covid-19 diantaranya demam, batuk, dan sesak napas. Namun hingga saat ini, gejala itu telah berkembang.

Baca Juga: Ini Alasan Kematian 29 Orang di Norwegia yang Diduga Akibat Vaksin Covid-19

Bahkan sekarang muncul efek neurologis sebagai gejala paling awal Covid-19, sebelum batuk yang menjadi gejala umum. Hal ini berdasarkan data yang berasal dari China dan Eropa.

Gejala neurologis yang dapat disebabkan oleh infeksi Covid-19 ini sangat luas, diantaranya sakit kepala, penurunan bau dan rasa, pusing, kelemahan otot, perubahan kesadaran, nyeri otot, stroke, dan kejang.

Jika Anda mengalami batuk dan sesak napas, organ lain di tubuh juga kekurangan oksigen. Ini dapat menyebabkan lonjakan peradangan.

Secara otomatis ini  dapat memengaruhi sistem saraf dan otak.

Selain itu, virus SARS-CoV-2 dapat menyerang otak dan selaput pelindungnya, ini dapat menyebabkan meningitis virus.

Baca Juga: Ini Jangka Waktu Vaksin Covid-19 dalam Melindungi Tubuh Anda

Ada juga kemungkinan bahwa infeksi dapat berkontribusi pada gangguan pembekuan darah, dan secara langsung ini dapat menyebabkan stroke.

Menurut sebuah penelitian yang mengamati pasien di Wuhan, Cina, dan diterbitkan dalam Journal of Neurology, stroke telah ditemukan lebih umum pada pasien dengan infeksi parah dibandingkan dengan mereka dengan penyakit ringan.

Masalah yang lebih ringan akibat hal ini, seperti sakit kepala dan pusing, dapat berkurang, tetapi jika kerusakan menyebabkan stroke atau kejang, efeknya dapat bertahan lama atau permanen.

Baca Juga: Inilah Deretan Manfaat Vaksin Covid-19 dalam Tubuh, Cek Sekarang

Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah kognitif, misalnya pusing atau kehilangan penciuman mungkin merupakan salah satu gejala pertama yang muncul saat terkena Covid-19.

Ini berarti tanda-tanda yang lebih jelas bahwa Anda tidak boleh mengabaikan gejala-gejala tersebut. Terutama, jangan menganggap bahwa Anda baik-baik saja jika sudah mengalami gejala-gejala tersebut.

Sebab ini dapat menunda dilakukannya penanganan untuk Anda.***

 

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x