3. Makanan Yang Mengandung Seng
Seng memainkan peran yang sangat penting dalam transmisi aksonal dan sinaptik. Ini juga diperlukan untuk metabolisme asam nukleat dan pertumbuhan tubulin otak dan fosforilasi.
Kekurangan makanan yang kaya seng dalam makanan telah menyebabkan gangguan DNA, RNA, dan sintesis protein selama perkembangan otak.
Seng juga memainkan peran penting dalam fungsi neurotransmitter dan membantu menjaga fungsi kognitif.
Makanan yang mengandung seng adalah tiram, daging sapi, biji labu, domba atau kambing, dan lain-lain.
Baca Juga: 5 Gejala Kanker Serviks yang Sering Diabaikan, Waspadai Keputihan Berbau Busuk
4. Makanan Mengandung Selenium
Selenium adalah mineral penting lainnya yang membantu dalam sintesis beberapa hormon dan melindungi membran sel dari kerusakan.Termasuk juga kerusakan otak.
Neuron, yang menggunakan neurotransmitter lain yang disebut dopamin, telah terbukti lebih tahan terhadap kerusakan oksidatif di bawah suplai selenium otak yang memadai.
Berbeda jika dibandingkan dengan otak yang kekurangan seleniumyang memiliki tingkat ketahanan lebih rendah terhadap kerusakan otak.