4 Kalimat Orang Jawa yang Bisa Bikin Hidupmu Sial

- 22 Februari 2021, 17:45 WIB
Ilustrasi mempercayai sesuatu membawa sial.
Ilustrasi mempercayai sesuatu membawa sial. /PEXELS/Andrea Piacquadio

RINGTIMES BANYUWANGI - Saat merasa tersakiti setiap orang tentu memiliki reaksi yang berbeda.

Mungkin reaksi ini tergantung pada beberapa besar kadar sakit hati yang dialami. Biasanya, jika ada orang yang tersakiti sering mengeluarkan kalimat atau kata-kata untuk menyemangati rasa sakit hati tersebut.

Kata-kata itu seperti halnya mantra yang selalu menguatkannya dari rasa sakit hati.

Kalimat keramat yang sering dipakai orang Jawa ketika mereka tersakiti. Kalimat ini hingga saat ini masih di gunakan oleh masyarakat jawa ketika mengalami sakit hati.

Baca Juga: 5 Benda Dipercaya Pembawa Sial di Dalam Rumah, Cek Tempat Anda

Meski intinya hampir serupa tapi pengucapan kalimat ini, tergantung pada jenis sakit hati yang dialami.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari YouTube Cerbon Channel pada 22 Februari 2021, berikut kalimat orang Jawa yang bisa bikin hidupmu sial:

1. Lemah Teles Gusti Allah Sing Bales

Kalimat ini artinya tanah basah tuhan yang membalas. Ini kurang lebih ungkapan dari orang tersakiti yang tak mampu melakukan drama balas dendam.

Tetapi juga tidak terima perlakuan seseorang kepadanya, perlakuan tersebut juga harus ngebalas luka air mata harus dibalas air mata.

Kesedihan juga dibalas dengan kesedihan, serta sakit hati harus dibalas dengan sakit hati juga.

Jika orang tersebut berbuat jahat maka akan mendapat balasan yang setimpal dari tuhan.

 Baca Juga: 5 Tanaman Rumah Dipercaya Pembawa Sial, Jangan Dijadikan Hiasan

2. Gusti Mboten Sare

Kalimat ini artinya tuhan tidak tidur. Kalimat ini sering diucapkan ketika sedang mengalami sakit hati seperti teraniaya, dituduh, difitnah tapi tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan dan menunjukkan kebenarannya.

Kalimat ini juga menjelaskan bahwa tuhan tidak tidur dan melihat semua perbuatan buruk yang menimpa orang lain.

3. Wong Sabar Rejekine Jembar

Kalimat ini biasanya diucapkan ketika sedang kesal namun tidak punya daya dan upaya melawan.

Misalnya, anak buah yang dimarahi habis-habisan oleh atasanya hingga sakit hati dan hanya bisa mengelus dada.

Kalimat ini juga menjelaskan bahwa orang yang mengalah hidupnya akan berkah dan peluang mendapatkan rejeki lebih lebar.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari Bisa Menolak Datangnya Rezeki 

4. Sapa Sing Nandur Bakal Ngunduh

Siapapun yang memanen pasti akan memanen juga. Jika seseorang menanam kebaikan maka kebaikan akan dituainya.

Begitu juga sebaliknya, jika orang menanam keburukan maka kelak akan mengalami keburukan itu juga.

Para orang Jawa yang tersakiti merasa bahwa perlakuan buruk yang dilakukukan padanya itu merupakan benih keburukan sedang  disebar yang kelak akan memanen sakit hati yang sama.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x