Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Covid-19 masih menginfeksi dunia walaupun vaksinasi sudah dijalankan dibanyak negara di dunia. Risiko serangan infeksi Covid-19 juga semakin mengintai manusia khususnya yang berusia diatas 65 tahun.
Semakin bertambahnya usia, maka risiko penyakit juga semakin gencar mengintai tubuh. Disebutkan jika usia tua adalah usia Anda rentan terkena sakit parah hingga dirawat dirumah sakit.
Bukan hanya itu saja, usia tua juga membuat risiko kematian semakin tinggi. Bukanhanya jenis penyakit yang bias amengintai usia tua, kini usia 65 tahun keatas juga harus bersiap membentengi diri karena Covid-19 menjadi penyakit yang bisa dengan mudah menginfeksi.
Fakta terbaru menyebut jika usia 65 tahun keatas bisa menyebabkan komplikasi terkait Covid-19 sehingga brisiko tinggi dan rentan dengan infeksi virus tersebut.
Baca Juga: 11 Penyakit yang Tak Boleh Dimiliki Lansia Saat Divaksin Covid-19, Termasuk Nyeri Otot
Disebut jika gejala covid-19 akan lebih panjang mengendap pada tubuh saat Anda berusia 65 tahun keatas.
Studi yang diterbitkan di JAMA Network Open menyebut jika sejumlah 177 pasien Covid-19 antara tiga hingga sembilan bulan setelah timbulnya penyakit untuk meneliti gejala jangka panjang.
Dari pasien ini, 43,3 persen dari mereka yang berusia di atas 65 tahun dilaporkan mengalami gejala COVID yang persisten setelah penyakit mereka.
Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Kabarbesuki.pikiran-rakyat.com dengan judul Jika Umur Anda Di Atas 65 Tahun, Anda Akan Lebih Berisiko Tinggi Terkena Virus Positif Covid-19
Hanya 26,6 persen dari 18 hingga 39 yang melaporkan gejala jangka panjang, kemudian 30,1 persen dari 40 hingga 64 melaporkan hal yang sama.
Gary Weinsten MD seorang ahli paru-paru dan spesialis pengobatan kritis di Texas Health Presbyterian Hospital Dallas, orang yang berusia 65 tahun ke atas berada pada risiko tertinggi untuk komplikasi jangka panjang dari infeksi COVID.
Lelah Tak Berkesudahan dan Hilang Rasa dan Penciuman adalah Gejala Jangka Panjang
Kemudian data menyebut dari 55 pasien penelitian itu, sebanyak 13,6 persen mengalami lelah tak berkesudahan hingga hilangnya rasa dan penciuman.
Hal ini menjadi dua gejala jangka panjang yang paling umum.
Baca Juga: Anang Hermansyah Bongkar Kronologi Ashanty Positif Covid-19: Bunda Tambah Drop
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menunjukkan gejala jangka panjang lainnya yang sering dilaporkan seperti sesak napas, batuk, nyeri sendi, dan nyeri dada.
Beberapa gejala lainnya yakni sulit bernapas, sulit berpikir, nyeri otot, depresi, sulit berkonsentrasu, dan jantung berdebar.
Risiko masalah paru-paru pada usia 65 tahun ke atas
CDC menyebut jika komplikasi jangka panjang lebih serius dan juga bisa muncul pada pasien yang bergejala terus menerus tak terkecuali fungsi paru-paru yang mengalami kelainan.
John Hopkins berpendapat jika hal ini mungkin terlihat pada mereka yang mengalami komplikasi virus corona parah yang dikenal sebagai sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang merupakan salah satu jenis gagal paru-paru.
Pasien Covid-19 tetap bisa bertahan hidup meskipun ini berakibat sangat fatal. Hanya saja jaringan parut paru bermasalah dan organ ini jadi sulit berfungsi dengan baik.
Sebuah studi pada Maret 2020 dari Wuhan, yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, menyimpulkan bahwa mereka yang berusia 65 tahun ke atas memiliki risiko lebih dari tiga kali lipat terkena ARDS dari virus corona.
Baca Juga: Pandemi Berikutnya Mungkin Lebih Parah, WHO : Covid-19 Bukan Pandemi Terakhir
Potensi Kembali ke Rumah Sakit
Laporan pada 9 November dari CDC menemukan bahwa 9 persen pasien COVID dibawa kembali ke rumah sakit yang sama dalam waktu dua bulan setelah keluar dari rawat inap virus corona awal mereka.
Dan siapa yang paling berisiko untuk diterima kembali? Menurut badan tersebut, pasien berusia 65 tahun ke atas.
Untuk itu tetaplah teraplah protokol kesehatan dan hindari kerumuman bagi Anda yang berusia diatas 65 tahun.***(Yayang Hardita/Kabar Besuki PRMN)
