10 Produk Rumah Tangga yang Mengandung Agen Antibakteri Berbahaya

- 19 Maret 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi sabun cair dan sabun batang.*
Ilustrasi sabun cair dan sabun batang.* /Pixabay/silviarita /

RINGTIMES BANYUWANGI – Penggunaan produk pembersih antibakteri yang berlebihan, termasuk disinfektan di rumah, dapat menghasilkan strain bakteri yang resisten terhadap berbagai antibiotik.

Perlu diketahui sebelumnya jika bakteri yang resisten terhadap banyak antibiotik dikenal sebagai organisme resisten multi (MRO).

Sebagai strategi pemasaran, iklan media menyarankan bahwa bakteri di rumah berbahaya dan harus dihilangkan dengan menggunakan sejumlah produk antibakteri atau antimikroba yang tersedia.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: 4 Manfaat Menggunakan Produk Perawatan Kulit Organik

Padahal, produk pembersih ini tidak lebih efektif dalam mencegah infeksi di rumah daripada kebersihan pribadi dan rumah tangga yang baik dengan menggunakan sabun biasa, air hangat dan deterjen biasa.

Hindari penggunaan produk antibakteri atau antimikroba kecuali Anda memiliki alasan medis tertentu untuk melakukannya.

Produk rumah tangga yang mengandung agen antibakteri biasa diberi label sebagai antibakteri, antiseptik, atau antimikroba.

Seperti yang dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari laman betterhealth.com pada 19 Maret 2021, berikut adalah daftar produk rumah yangga yang mengandung agen antibakteri.

Baca Juga: 5 Produk Makanan Terkenal yang Ternyata Asli Indonesia, Nomor 4 Tidak Disangka

1. Sabun dan deterjen

2. Lotion tangan

3. Desinfektan

4. Pembersih jendela

5. Kain pembersih

6. Semprotan permukaan

7. Obat kumur

8. Pasta gigi

9. Kantong sampah dan bungkus plastik

10. Tekstil dan alas karpet

Banyak dari produk ini mengandung zat antibakteri seperti triclosan. Bahan-bahan ini berharga di rumah sakit dan tempat perawatan kesehatan lainnya, tetapi efektivitasnya dapat dikompromikan oleh penggunaan rumah tangga yang tidak perlu.

Penggunaannya yang luas di rumah dapat membuat beberapa bakteri kebal terhadap zat antibakteri ini. Produk pembersih dapat menyebabkan resistensi antibiotik.

Ada bukti bahwa penggunaan produk pembersih antibakteri dan antimikroba yang dikombinasikan dengan antibiotik yang diresepkan secara berlebihan dapat menghasilkan jenis bakteri yang resisten terhadap disinfektan dan antibiotic.

Agen antibakteri atau antimikroba dalam produk pembersih ini mungkin tidak cukup untuk menghancurkan bakteri sepenuhnya.

Baca Juga: Saking Kerennya, 7 Produk Indonesia ini Dikira Merk Luar Negeri

Baca Juga: 8 Produk Makanan dan Minuman Sehat Ini Justru Berbahaya Bagi Kesehatan, Awas Salah Pilih

Saat terpapar produk pembersih antibakteri atau antimikroba, sebagian besar bakteri akan mati, tetapi beberapa dapat bertahan dan berkembang biak. Strain ini bisa menjadi kebal terhadap antibiotik dan desinfektan.

Strain bakteri yang resisten dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi di komunitas, dan di rumah sakit dan tempat perawatan kesehatan lainnya.

Disinfektan seringkali tidak digunakan dengan benar. Misalnya, mereka tidak dicampur sesuai dengan petunjuk pabrikan (lebih banyak tidak lebih baik).

Antibakteri seperti triclosan dapat memasuki lingkungan dan menumpuk seiring waktu, yang menyebabkan resistensi antibiotik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut resistensi antimikroba sebagai "krisis yang membayangi di mana infeksi yang umum dan dapat diobati menjadi mengancam nyawa".

Perhtikan produk rumah tangga yang Anda gunakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.***

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Better Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah