Makan Ikan Bakar Pantai Blimbingsari, Harga di Bawah Rp100 Ribu, Masih Bisa Ditawar

- 20 Juni 2021, 08:45 WIB
Ikan bakar Pantai Blimbingsari, Banyuwangi yang menjadi sumber nafkah puluhan warung di sana saat ini lesu penjualan.
Ikan bakar Pantai Blimbingsari, Banyuwangi yang menjadi sumber nafkah puluhan warung di sana saat ini lesu penjualan. /Ahmad Suudi/Ringtimes Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI - Makan ikan bakar Pantai Blimbingsari bisa menjadi pilihan kuliner di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Makan ikan bakar Pantai Blimbingsari telah lama dikenal masyarakat Banyuwangi maupun luar kota, sebagai pusat kuliner menu laut.

Berikut keterangan kondisi terbaru yang bisa menjadi pertimbangan pembaca untuk memutuskan akan makan ikan bakar Pantai Blimbingsari atau di tempat lain saja.

Harga Ikan Bakar Pantai Blimbingsari

Harga ikan bakar di sana dihitung per kilogram dan ditimbang dalam kondisi segar.

Ikan yang didatangkan dari berbagai tempat di Banyuwangi itu dihargai Rp90 ribu per kilogram.

Biasanya tersedia ikan laut jenis Kerapu, Putihan, Kakap Merah, Kakap Putih, dan Baronang.

"Ya kalau ada yang menawar begitu saya kasih Rp80 ribu per kilogram," kata Pak Mat, pemilik warung Warles Bunda, Sabtu, 19 Juni 2021.

Dia mengatakan selalu menyiapkan ikan segar, bukan ikan es-esan, agar pembeli puas, mau datang lagi atau bahkan merekomendasikan warungnya pada orang lain.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandara Blimbingsari Banyuwangi Sabtu 19 Juni 2021, Simak Sebelum Lakukan Penerbangan

Suasana Warung Pantai Blimbingsari

Ikan yang sudah dipilih dan ditimbang akan dibawa ke belakang di mana ada ruang untuk membersihkan dan membakarnya.

Sementara menu disiapkan, pengunjung bisa menuju Pantai Blimbingsari melihat pemandangan Selat Bali.

Bila cuaca cerah, Pulau Bali akan nampak jelas dari sana ditambah satu atau dua perahu yang mondar-mandir mencari ikan.

Pantai itu dibatasi tembok yang akan ditabrak gelombang saat air pasang.

Air yang terhalang bisa naik ke atas dan melompati tembok, kemudian jatuh ke lantai paving tempat biasanya pengunjung berdiri.

Di depan pantai itulah warung-warung lesehan berderet dengan meja-meja pendek sebagai tempat makan lesehan.

Kondisi warung yang lesehan nampak lebih cocok untuk menjadi tempat makan bersama beberapa orang.

Rasa Ikan Bakar Pantai Blimbingsari

Ikan bakar Blimbingsari yang telah dilumuri bumbu, dihidangkan bersama sambal, lalapan, cah kangkung, dan nasi di wadahnya masing-masing.

Daging ikan bakar Blimbingsari empuk matang, tidak amis dan gurih di lidah.

Baca Juga: Usaha Kuliner Ikan Bakar dari Desa Blimbingsari, Keuntungan Di Masah Pandemi dan Sebelum Masa Pandemi

Cah kangkungnya juga telah matang walau tidak terlalu lembek, seperti ketika terlalu lama dimasak.

Sambal menempati wadah paling kecil dan dari rasanya nampak mengutamakan bahan tomat buah.

Satu ekor ikan untuk satu orang sudah membuat kenyang, dan rasanya tidak mengecewakan.

"Dikasih fasilitas cuci tangan, warung diperbaiki bagaimana biar orang tertarik,  penyajian makanan yang bagus, dan ikan harus fresh," kata Pak Mat terkait upayanya memuaskan pelanggan.

Namun cara itu belum cukup untuk mendatangkan pelanggan sejak pembatasan aktivitas masyarakat karena Pandemi Covid-19.

Lantaran orang-orang jadi takut keluar rumah, apalagi sekedar pergi ke warung yang jauh dari rumah mereka.

Beruntung akhir-akhir ini jumlah pembeli yang datang ke warungnya sudah mulai kembali.

Dia berharap kondisi terus membaik sehingga warung yang menjadi sumber nafkahnya itu kembali ramai seperti sebelum Pandemi Covid-19.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x