Cara Realistis Mengatasi Rasa Malas dan Kebiasaan Menunda-nunda

- 24 Oktober 2021, 17:52 WIB
Simak cara realistis mengatasi rasa malas dan kebiasaan menunda-nunda. Tidak cukup hanya dengan mengetahui tujuan hidup.
Simak cara realistis mengatasi rasa malas dan kebiasaan menunda-nunda. Tidak cukup hanya dengan mengetahui tujuan hidup. /Pexels/ Gratisography/

RINGTIMES BANYUWANGI - Simak cara realistis mengatasi rasa malas dan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Tidak cukup hanya tahu tujuan saja. 

Perlu kita ketahui bahwa malas ini terjadi karena pada dasarnya naluri manusia dari zaman dahulu didesain untuk membuat keputusan dengan tujuan menghindari rasa sakit dan memilih untuk mendapatkan kesenangan sesaat. 

Itulah sebabnya di sekitar kita banyak dijumpai orang-orang malas dan suka menunda-nunda pekerjaan. Parahnya, tanpa disadari mungkin diri kita adalah salah satu dari mereka. 

Baca Juga: 3 Cara Jadi Produktif di Tengah Keterbatasan ala Raditya Dika

Padahal jika kita terus mengikuti naluri ini dalam jangka waktu yang lama, maka akan sangat berbahaya bagi kehidupan kita. 

Untuk menghabisi kebiasaan buruk tersebut, berikut adalah cara realistis mengatasi rasa malas dan kebiasaan menunda-nunda dilansir dari kanal YouTube Keke Genio pada Minggu, 24 Oktober 2021.

1. Ketahui tujuan sebenarnya

Jika kamu mengetahui tujuan yang benar-benar sangat ingin kamu capai, maka hal itu dapat kamu jadikan sebagai alasan agar kamu tetap teguh meskipun dihadang berbagai rintangan. 

Baca Juga: Cara Mengelola Emosi ketika Marah, Mark Manson: Buat Itu Jadi Produktif

Fokuslah dengan tujuan tersebut dan terus bergerak maju untuk menggapainya. 

2. List rasa sakit dan kesenangan yang akan kita dapat

Tidak cukup hanya dengan mengetahui tujuan saja, tapi kamu harus membuat daftar rasa sakit yang akan kamu hadapi beserta kesenangan yang akan kamu dapatkan. 

Manusia biasanya membuat keputusan berdasarkan rasa sakit dan kesenangan.

Baca Juga: 7 Tips Cara Meninggalkan Rasa Malas dan Menjadi Lebih Produktif

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kita tidak boleh terus-terusan menghindari rasa sakit perjuangan dan memilih kesenangan sementara dengan bermalas-malasan. 

Untuk memudahkan kamu dalam menghilangkan kebiasaan itu, kamu perlu membuat list rasa sakit atau perjuangan yang harus kamu hadapi beserta kesenangan yang akan kamu dapat dari perjuangan itu. 

Contoh list rasa sakit perjuangan atau short term pain

Baca Juga: 5 Cara Mengelola Keuangan ala Raditya Dika, Buka Jalur Penghasilan Baru

- Jam tidur jadi berkurang

- Tidak bisa nongkrong dengan teman

- Tidak bisa berlama-lama scroll media sosial. 

Baca Juga: Cara Cepat Menjadi Kaya Menurut Raditya Dika, Salah Satunya Jangan Nafsu

Setelah itu, tuliskan juga rasa senang/ pleasure yang akan kamu dapat setelah mengalami short term pain tersebut. 

Contoh:

- Lolos beasiswa

- Masuk kampus favorit

- Mudah mencari pekerjaan

Baca Juga: Cara agar Uang Mengalir Kepada Kita, Raditya Dika: Fokuslah Menciptakan Nilai

- Bisa jadi orang kaya. 

3. Tulis distraksi/kesenangan sementara beserta akibatnya

Pendukung lain yang harus kamu tulis adalah distraksi atau kesenangan sesaat yang dapat menghambatmu dari tujuan. 

Contoh: 

- Tidur lebih cepat karena menunda tugas

- Maraton nonton film

Baca Juga: Cara Timothy Ronald Mendapatkan Penghasilan Rp1 Miliar di Usia 20 Tahun, Ikuti Jejaknya

- Berselancar di media sosial

- Main game sampai larut malam. 

Kemudian, dari distraksi-distraksi tersebut kamu juga harus tahu long term pain atau rasa sakit yang akan di dapat sebagai akibat dari memilih kesenangan sesaat. 

Baca Juga: 5 Sumber Pendapatan yang Realistis bagi Anak Muda, Cuan Akan Mengalir

Contoh:

- Tidak dapat beasiswa

- Susah mendapatkan pekerjaan

- Tujuan tidak tercapai. 

Baca Juga: Cara Felicia Putri Raih Penghasilan Bulanan Rp400 Juta di Usia Muda, Perbanyak Eksplorasi

Itulah cara realistis mengatasi rasa malas dan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. 

Kamu dapat mengaplikasikan cara ini pada kasus yang berbeda-beda. Misal malas bersih-bersih rumah, malas bekerja, malas kuliah, atau yang lainnya. 

Semoga kamu dapat segera mengalahkan kemalasanmu dan menjadi manusia yang jauh lebih produktif dari sebelumnya.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah