Waspadalah Dengan Sindrom Smartphone Pinky

- 20 April 2020, 11:00 WIB
ILUSTRASI IMEI pada ponsel.*
ILUSTRASI IMEI pada ponsel.* /Pixabay/

RINGTIMES - Selama masa karantina penggunaan ponsel pintar meningkat drastis setiap harinya, hal ini ternyata dapat menyebabkan kelainan pada jari khususnya kelingking yang disebut dengan smartphone pinky.

Setiap orang rata-rata menghabiskan lebih dari lima jam sehari dalam menggunakan ponsel pintar.

Dengan adanya masa karantina, tentu jumlah jam penggunaannya lebih meningkat.

Baca Juga: Innalillahi, Malam Ini PDP Covid-19 asal Banyuwangi Kota Meninggal

Menurut Indian Express, Minggu, tentang masalah pada jari kelingking atau yang disebut pinky finger pun semakin banyak.

Sebab, jari kelingking menanggung berat ponsel selama berjam-jam dan ini mengarah pada suatu kondisi yang membuat terus menekuk dan disebut sebagai sindrom smartphone pinky.

Penggunaan ponsel secara terus-menerus dan lama, terutama yang memiliki layar lebih besar dan lebar untuk mengetik pesan, menyebabkan ibu jari dan jari lainnya menjadi sering digunakan melalui gerakan yang berulang.

Baca Juga: Masih Jadi Perdebatan! Kapan Liga Inggris bisa Memulai Kompetisi

Dalam jangka pendek, hal ini menyebabkan hipermobilitas sendi yang lebih kecil di sekitar jari, ligamen ibu jari sedikit demi sedikit menjadi stres.

Sedangkan untuk jangka panjang, penggunaan jari yang berlebihan menyebabkan stres berulang-ulang dan selanjutnya dapat menyebabkan osteoartritis, karena tulang rawan di antara sendi mulai merosot.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x