RINGTIMES – Tekanan darah tinggi memang tidak memiliki gejala tertentu, sehingga kita sering tidak menyadarinya selama bertahun-tahun, sampai kita mengalami serangan jantung atau stroke.
Anda yang rajin olahraga, akan diajarkan untuk mengetahui detak jantung saat istirahat, detak jantung maksimal, dan zona detak jantung saat latihan.
Karena darah tinggi adalah masalah kardiovaskular paling umum yang saya lihat pada banyak orang, walau mereka suka berolahraga, kata Larry Creswell, M.D
Baca Juga: Baca! Bill Gates Ciptakan Vaksin Corona yang Dipasang di Microchip?
Tekanan darah tinggi sebagai silent killer. "Mereka yang aktif berolahraga memang cenderung lebih kecil kemungkinannya terkena dampak berbahaya dari darah tinggi, tapi mereka tidak kebal," kata Creswell.
Karena berolahraga umumnya mengarah pada penurunan tekanan darah. Orang yang aktif secara fisik memiliki risiko 50% lebih rendah mengalami hipertensi daripada orang yang tidak aktif.
Sedangkan kekuatan darah yang mendorong dinding pembuluh darah saat jantung kita berdetak. Ini diukur dalam milimeter air raksa (mmHg).
Baca Juga: Baca! Berikut 4 Cara Cegah Naiknya Asam Lambung saat Berpuasa5 Cara Efektif untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Salah Satunya Berolahraga
Tekanan darah dibagi dua angka yaitu Angka atas, tekanan sistolik, mewakili jumlah tekanan di pembuluh darah kita ketika jantung berdetak.
Kemudian angka bawah, tekanan diastolik, mewakili jumlah tekanan di pembuluh darah saat jantung kita beristirahat di antara detak jantung. Sedangkan tekanan darah normal berada di bawah 120/80 mmHg.