WHO Peringatkan, Penyemprotan Disinfektan Berbahaya Bagi Kesehatan

- 19 Mei 2020, 10:54 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Sejak awal kemunculan virus corona, pemerintah telah berupaya untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyebaran corona melalui penyemprotan cairan disinfektan.

Namun, baru-baru ini, organisasi kesehatan dunia (WHO) justru memberi peringatan agar tidak menyemprotkan cairan disinfektan untuk melawan covid-19.

WHO mengatakan, bahwa penyemprotan cairan disinfektan tidak dapat menghilangkan virus covid-19, bahkan dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Baca Juga: Meski Sudah Sembuh, Paru-paru Pasien Covid-19 Rusak? Cek Faktanya

"Penyemprotan atau pengasapan ruang luar seperti jalan-jalan, pasar tidak disarankan akan membunuh virus Covid-19," kata WHO dikutip dari AFP.

WHO menambahkan, bahkan ketika menggunakan cairan disinfektan yang tidak mengandung bahan organik penyemprotan kimia tidak mungkin cukup untuk menutupi semua permukaan selama durasi waktu kontak yang diperlukan yang mana diperlukan untuk menonaktifkan patogen.

WHO mengatakan bahwa jalan dan trotoar tidak dianggap sebagai "reservoir infeksi" Covid-19. Selain itu, penyemprotan disinfektan dapat menimbulkan "bahaya bagi kesehatan manusia".

Baca Juga: Virus Corona Bisa Menular Saat Berbicara? Simak Faktanya

Seperti kami kutip dari artikel berjudul WHO Peringatkan Penyemprotan Disinfektan Sudah Tidak Efektif Lagi, Bahkan Berbahaya untuk Kesehatan

Dalam dokumen tersebut juga menekankan bahwa menyemprot pada tiap individu dengan disinfektan "tidak direkomendasikan dalam keadaan apa pun".

"Ini bisa berbahaya secara fisik dan psikologis dan tidak akan mengurangi kemampuan orang yang terinfeksi untuk menyemprotkan virus melalui tetesan atau kontak," ujar dokumen tersebut.

Penyemprotan klorin atau bahan kimia beracun lainnya pada orang dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit, bronkospasme serta efek gastrointestinal.

Baca Juga: Acungkan Parang, Bandit Motor di Surabaya Ditembak Mati

"Jika disinfektan diterapkan, ini harus dilakukan dengan kain atau lap yang telah direndam dalam disinfektan," katanya.

Virus covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia sejak kemunculannya pada akhir Desember di Tiongkok, kata WHO dapat melekat pada permukaan dan benda.

Namun, tidak ada informasi yang tersedia tepat saat ini untuk periode di mana virus tetap menular di berbagai permukaan.

Baca Juga: Kabar Baik, Subsidi Listrik Diperpanjang Sampai September 2020

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa virus dapat bertahan pada beberapa jenis permukaan selama beberapa hari.

Namun, durasi maksimum ini hanya teoritis karena dicatat dalam kondisi laboratorium dan harus "ditafsirkan dengan hati-hati" di lingkungan dunia nyata.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Dipicu Hasil Positif Vaksin Covid-19, Harga Minyak Melonjak

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Portal Jember Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah