Cuaca Hangat Bisa Hentikan Penyebaran Covid-19

- 21 Mei 2020, 17:05 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI – Sebuah studi baru diterbitkan oleh Canadian Medical Association Journal menunjukkan bahwa kedatangan cuaca hangat mungkin tidak akan menghentikan penyebaran COVID-19 seperti yang diharapkan sebelumnya.

Namun, penelitian yang sama ini tampaknya mengindikasikan bahwa langkah-langkah kesehatan masyarakat seperti penutupan sekolah dan pembatasan pengumpulan sangat membantu.

Dr. Peter Juni, penulis penelitian dari Institut Kebijakan Kesehatan, Manajemen dan Evaluasi, Universitas Toronto dan Rumah Sakit St. Michael, mengatakan bahwa tujuan dari  penelitian ini untuk menyelidiki apakah penyebaran COVID-19 akan melambat saat cuaca menjadi lebih hangat.

Baca Juga: Pendidikan Agama Islam Harus Dihapus Agar Negara Maju?Cek Faktanya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Peter mengatakan bahwa sangat tidak mungkin jika suhu akan berperan dalam mengendalikan pandemi.

“Peran kelembapan tidak jelas, tetapi data kami menunjukkan bahwa itu akan menjadi kecil (penyebaran),” kata Peter dalam laman Healthline dikutip Pikiran-Rakyat.com.

Namun, pembatasan pada pertemuan massal, penutupan sekolah dan menjaga jarak fisik tampaknya memainkan peran penting dalam membendung penyebaran penyakit ini.

Baca Juga: 9 Kali! Kini Suara Dentuman Misterius Terdengar Hingga Bandung?

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Apakah Cuaca Hangat Bisa Menghentikan Penyebaran COVID-19? Berikut Hasil Penelitiannya

Bahkan data menunjukkan bahwa implementasi setidaknya dua intervensi ini dapat mengurangi pertumbuhan epidemi rata-rata 30 persen, kata Peter.

Menurut Brian Labus, PhD, MPH, asisten profesor di School of Public Health di University of Nevada di Las Vegas, mengatakan suhu dan kelembapan memang memainkan peran dalam kelangsungan virus, tetapi ini hanya memainkan peran kecil dalam penularannya.

Peter juga mengatakan bahwa penggerak terbesar penularan penyakit adalah perilaku kita sendiri.

Baca Juga: Lelang Keperawanan? Begini Kalimat Permintaan Maaf Sarah Keihl

“Studi ini menemukan hal itu, suhu dan kelembapan benar-benar tidak berarti banyak untuk penularan penyakit, tetapi implementasi kami, jarak sosial memang (yang memengaruhi berkurangnya penularan),” kata Brian.

Sementara banyak orang ingin kembali ke kehidupan normal, peter menyarankan bahwa kita harus ‘pintar dan kreatif’ dalam cara kita melakukan ini untuk menghindari gelombang kasus lagi.

Brian menambahkan bahwa kita semua mungkin harus mengikuti prinsip jarak fisik setidaknya untuk satu tahun lagi.

Baca Juga: Hasil Evaluasi, Hampir Semua Kecamatan di Bandung Terpapar COVID-19!

Dalam memutuskan kapan harus meringankan pembatasan, Brian mengatakan kita perlu mengingat bahwa semua komunitas tidak sama.

“Keputusan harus didasarkan pada apa yang terjadi dengan penyakit di komunitas itu dan tidak masalah apa yang dilakukan tempat lain pada waktu itu,” kata Brian.

Brian juga menyarankan bahwa keputusan ini perlu didorong oleh data daripada tekanan publik atau ekonomi.

“Jika Anda tidak menggunakan data penyakit untuk memandu pengambilan keputusan, seharusnya tidak mengejutkan jika keputusan Anda tidak berjalan seperti yang Anda harapkan,” kata Brian.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Ancam Jutaan Muslim Rohingya, Virus Corona akan Jadi Bencana Dahsyat?

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x