AS lantas 'memaksa' India untuk membeli senjata buatannya supaya New Delhi meninggalkan alutsista Rusia.
Keadaan ini menyulitkan India karena semua senjata AS harganya sangat mahal.
"Meskipun upaya diversifikasi, perangkat keras militer India masih hampir 70 persen dari Rusia.
India juga harus terus bergantung pada Rusia untuk suku cadang, pemeliharaan, dan peningkatan," ujar Chatterjee Miller, seorang pejabat senior untuk India, Pakistan dan Asia Selatan di Council on Foreign Relations.
Apalagi soal pengganti S-400, AS masih enggan menjual Patriot kepada India.
"New Delhi juga tidak memiliki pilihan untuk mengganti sistem militer seperti platform pertahanan udara yang tidak dapat diperoleh dengan mudah di tempat lain," kata Ian Hall, Profesor Hubungan Internasional di Griffith University.
Baca Juga: Mengenal KRI Golok, Kapal Siluman Milik Indonesia dengan Teknologi Canggih
Setelah India kini giliran Vietnam ketiban sial gegara berkoalisi dengan AS dalam melawan China.
Dikutip dari SIPRI, sejak tahun 2000, Rusia berhasil menjual senjata buatannya ke Vietnam senila 247 juta dolar AS.
Kemudian masih ada Myanmar dan Thailand yang juga membeli alutsista Rusia.