5 Bahaya Toxic Positivity, Salah Satunya Terbiasa Menyimpan Masalah Sendiri

- 28 Juni 2022, 08:15 WIB
Ilustrasi senyum/ Simak 5 bahaya Toxic Potivity yang mungkin secara sadar atau tidak kamu lakukan pada dirimu dan orang lain.
Ilustrasi senyum/ Simak 5 bahaya Toxic Potivity yang mungkin secara sadar atau tidak kamu lakukan pada dirimu dan orang lain. /Pixabay/Pexels/

RINGTIMES BANYUWANGI - Tahukah kamu bahwa memaksakan diri untuk selalu berpikir positif tidak selalu baik, sebagian orang mungkin tidak menyadari bahwa dia sedang melakukan Toxic Positivity pada diri sendiri ataupun orang lain.

Toxic Positivity merupakan pemikiran yang melibatkan mengabaikan emosi negatif sepenuhnya dalam keadaan apapun, tanpa memikirkan dan merasakan kepahitannya. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan empati dan berbagai bahaya.

Dilansir dari akun Instagram @doodledwellness, Amy Tran seorang ahli psikologi membagikan 5 alasan perilaku Toxic Positivity berbahaya.

Baca Juga: 3 Cara Membedakan Perilaku Toxic Positivity vs Genuine Optimism

Mungkin apabila seseorang marah karena bajunya tidak sengaja ketumpahan minumannya, atau ketika ia sedih tidak dapat naik kereta terakhir, berpikir positif dapat menolong orang tersebut dari perasaan dan keadaan tidak nyaman.

Namun banyak keadaan seperti depresi, kecemasan dan frustasi akut yang tidak dapat diatasi dengan hanya berpikir positif.

Banyak terjadi ketika seseorang putus cinta, kehilangan keluarga, gagal dalam karir mengatakan "jangan bersedih", "masih banyak yang lebih susah", "pikirkan hal positif", "jangan khawatir, semua akan berlalu" atau perkataan semacamnya.

Baca Juga: Kenali 7 Tanda Toxic Productivity, Apakah Anda termasuk?

Bisa jadi perkataan tersebut muncul karena tidak tahu apa yang harus di ucapkan, bertujuan baik untuk menghibur dan lain sebagainya.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x