Jika Tak Ingin Dampak Ini Terjadi, Jangan Larang Anak Menangis

- 25 Juni 2020, 11:01 WIB
ILUSTRASI bayi menangis*
ILUSTRASI bayi menangis* /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI – Terkadang, tangisan anak yang tidak diketahui apa penyebabnya pasti akan membuat orang tuanya merasa tak nyaman.

Oleh karena itu, orang tua pasti akan berusaha menghentikan tangis anaknya dengan berbagai cara.

Ketika tangisan anak tak berhenti pasti cenderung akan membuat orang tua melarang dan membentak agar anaknya berhenti menangis.

Baca Juga: Serangan Kelompok Bersenjata, Satu Prajurit TNI Gugur di Kongo

Kebiasaan orang tua seperti itulah yang sering dilakukan untuk menghentikan tangis anaknya.

Seharusnya sebelum melarang anak menangis, kita sebagai orang tua harus tahu bagaimana cara yang tepat untuk membuatnya berhenti menangis.

Dan kita sebagai orang tua juga harus mengerti apa penyebab yang membuat anaknya menangis, dan cara yang tepat untuk menghentikannya agar tidak menangis adalah bukan membentaknya.

Baca Juga: Asus Akan Hadirkan Smartphone Gaming Terbaru? Dikabarkan ROG Phone 3 Rilis Bulan Depan

Karena jika orang tua terlalu sering melarang dan membentak anak agar berhenti menangis itu ternyata tidak baik untuk perkembangan emosionalnya.

Jika orang tua sering melarang anak tidak boleh menangis beberapa dampak ini akan terjadi dan muncul ketika mereka sudah dewasa nanti, sebagaimana dikutip Ringtimes Banyuwangi dalam postingan yang diunggah akun instagram @hellosehat pada 20 Juni 2020.

Berikut 4 dampak yang akan terjadi pada anak jika terlalu sering melarang untuk berhenti menangis:

Baca Juga: UPDATE, Tempat di Banyuwangi ini Rencananya Dikunjungi Presiden Jokowi

1. Anak merasa ragu untuk bergantung pada orang lain dan selalu menolak bantuan.
2. Sering menyalahkan diri dan mengabaikan hal-hal yang harus dilakukan untuk kebaikan mentalnya.
3. Merasa kosong di dalam hatinya.
4. Sering berempati dengan orang lain.

Dengan adanya dampak tersebut kita sebagai orang tua harus memberikan kesempatan kepada anak untuk menangis.

Karena mereka perlu untuk tumbuh dengan kemampuan mengontrol emosinya dan mempunyai empati yang baik kepada orang lain.

Oleh karena itu, berikan mereka kesempatan untuk mengungkapkan emosinya terlebih dahulu.

Sehingga jika mereka dewasa nanti pasti akan merasa bahwa perasaannya akan diterima dan dipahami oleh orang lain.***

Editor: Firda Marta Rositasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah