Wabah Campak Kembali Menyebar, Dinkes Banyuwangi Wajibkan Imunisasi

- 28 Januari 2023, 09:20 WIB
Ilustrasi imunisasi campak
Ilustrasi imunisasi campak /Pexels.com/

“Bersama-sama untuk memahamkan dan meyakinkan masyarakat untuk melakukan imunisasi,” ujarnya.

Untuk diketahui, campak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular, bahkan disebut tujuh kali lebih menular dibanding Covid-19 oleh pakar kesehatan Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari.

Baca Juga: Edukasi Masyarakat, RSUD Blambangan Berikan Pemahaman Tentang Bells Palsy

Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dengan gejala seperti flu, yang gejalanya muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terkena virus tersebut.

Biasanya, virus campak akan lebih sering menyerang anak-anak berusia di bawah lima tahun. Namun kini, semua rentang usia dapat tertular.

Seseorang semakin rentan terkena campak apabila belum pernah terkena penyakit tersebut atau belum pernah mendapatkan imunisasi campak.

Selain itu, orang yang kekurangan asupan vitamin A atau memiliki riwayat bepergian keluar negeri juga rentan tertular virus tersebut.

Gejala awal infeksi campak adalah batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah, yang selanjutanya muncul bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai.

Ruam akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal dimulai, yang urutan kemunculan bercak biasanya dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher, hingga akhirnya menyebar ke seluruh tubuh.

Meski kemungkinan tak banyak, komplikasi yang disebabkan campak tetap harus diwaspadai, diantaranya adalah bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia), radang telinga, dan infeksi otak (ensefalitis).

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x