Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Liburan di akhir pekan biasanya menjadi waktu yang paling dinanti. Saat tiba akhir pekan bingung harus menghabiskannya dengan cara apa?
Menghabiskan waktu luang di akhir pekan dengan hal-hal yang bermanfaat adalah pilihan yang tepat.
Hal bermanfaat seperti beristirahat dan mefleksi diri bisa menjadi pilihan.
Baca Juga: Jangan Khawatir, Anda Tetap Bisa Dapat BLT Meskipun Bukan Peserta BPJS Ketegakerjaan
Beristirahat sejenak akan membuat bingung jika sudah terbiasa dengan kesibukan.
Membaca adalah salah satu pilihan yang wajib anda coba untuk menghabiskan waktu luang diakhir pekan.
Membaca novel merupakan kegiatan produktif namun tidak terlalu banyak membutuhkan tenaga.
Baca Juga: Daftar Penginapan Paling Murah di Bali dengan Fasilitas Super Mewah
Dengan membaca novel seseorang dapat menstimulasi mental untuk mengurangi rasa tegang dan stress.
Selain itu, dengan membaca novel dapat menambah ilmu pengetahuan dan kosakata.
Meningkatkan konsentrasi dan berpikir analitis dengan membaca novel berikut:
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal IPA Materi Adaptasi Makhluk Hidup untuk SD/MI
1. Entrok
Novel Entrok karya Okky Madasari diterbitkan pada tahun 2001 dengan tebal 282 hlm ini menceritakan kisah kehidupan dua orang perempuan.
Sumarni, yang biasa dipanggil Marni dan anaknya, Rahayu. Marni adalah seorang perempuan pemuja leluhur (animisme) yang ulet untuk meraih apa yang diinginkannya, karakternya ini mulai terbentuk sejak ia beranjak remaja.
Ketika payudaranya mulai menyembul timbullah keinginan untuk memiliki Entrok (pakaian dalam perempuan) seperti yang dimiliki oleh teman sebayanya.
Baca Juga: Satu Suara dengan Anies Soal PSBB, Rizal Ramli: Jokowi Itu Presiden Bukan?
Keinginannya yang sederhana menjadi tidak masuk akal karena sebagai keluarga miskin yang tinggal bersama ibunya seorang buruh pengupas singkong membuat Entrok menjadi barang yang mewah dan tak terbeli.
Namun Marni tak menyerah dengan keadaannya. Ia rela menjadi kuli angkut di pasar agar bisa mendapat uang untuk membeli Entrok.
Sebenarnya kisah dalam novel ini sederhana yaitu perjalanan hidup dua wanita yang penuh perjuangan melawan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan.
Baca Juga: Perbedaan Oppo Reno 4 dan Oppo Reno 4 Pro yang Baru Rilis, Salah Satunya Harga
Novel ini menjadi begitu menarik saat munculnya beberapa tema besar yang mewarnai novel tersebut yakni tema feminisme, pluralisme, politik, profesi, kepercayaan, serta agama.
Menariknya walau memiliki beberapa tema namun semua tema itu terawi secara baik sehingga menghasilkan kisah yang utuh dan mengalir.
2. Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas
Novel yang ditulis oleh Eka Kurniawan pada tahun 2014 silam menceritakan puncak rezim penuh kekerasan, kisah ini dimulai dari satu peristiwa yakni dua orang polisi yang memperkosa perempuan gila dan dilihat oleh dua anak kecil melalui lubang jendela.
Baca Juga: Sepakat untuk Berdamai, Ketegangan Antara China dan India Mereda
Seekor burung yang menyaksikan memutuskan untuk tidur panjang. Di tengah kehidupan yang keras dan brutal, burung yang tidur merupakan alegori tentang kehidupan yang tenang dan damai, meskipun semua orang berusaha untuk membangunkannya.
Apakah anda sudah mulai tertarik untuk menghabiskan waktu luang anda dengan beristirahat sembari membaca novel penuh pergolakan ini?***
