Network
Kedua, dibalik burung beo yang pandai mengolah vokal. Hal ini disebabkan oleh jaringan cincin luar pada otak burung beo. Karena struktur cincin pada jaringan otaknya inilah, burung beo dapat menirukan suara-suara yang didengarnya.
Fungsi utama dari jaringan cincin luar ini adalah sebagai pengolah vokal yang dimiliki oleh burung beo. Pada kasus ini, tidak semua burung beo memiliki ukuran jenis cincin luar pada otak yang sama. Hal ini menyebabkan tidak semua jenis burung beo dapat menirukan suara manusia dengan sempurna.
Ukuran jaringan cincin sangat berpengaruh besar terhadap kecerdasan burung beo. Pasalnya, semakin besar ukuran jaringan cincin luar yang dimiliki, semakin pintar pula burung tersebut menirukan suara manusia.
Fakta yang mencengangkan dari burung beo terletak pada jaringan dalam otak yang dimiliki oleh burung beo merupakan hasil evolusi burung beo sejak 29 juta tahun yang lalu. Tepatnya dari nenek moyang jenis burung tersebut, yakni burung Kea yang berasal dari Selandia Baru. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan burung beo dalam menirukan suara didapatkan dari evolusi jaringan cincin luar yang diperoleh dari nenek moyangnya.
Baca Juga: Kembali Turun, Cek Harga Emas Hari Ini Rabu, 23 September 2020
Penjelasan yang ketiga, yakni terletak pada organ vokal yang dimiliki oleh burung beo. Organ vokal burung atau syrinx burung beo juga menjadi alasan mengapa burung mampu mengeluarkan suara seperti manusia.
Manusia menghasilkan suara yang diperoleh dari bagian laring, sedangkan burung beo mengandalkan syrinx untuk mengeluarkan suaranya yang merdu. Letak laring manusia dan syrinx pada burung beo memang berbeda, akan tetapi keduanya mmeiliki fungsi yang sama untuk menjalannkan program vokal yang baik.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, organ vokal pada burung beo memiliki kombinasi otot yang rumit. Otot-otot yang mengelilingi organ syrinx inilah yang membuat suara burung beo yang dikeluarkan sangat baik layaknya manusia.
Fakta menarik yang keempat adalah, burung beo dapat mengontrol suara yang dikeluarkannya melalui paruh atau mulut. Hal ini dilakukan oleh burung beo karena pada lidah burung beo dapat melafalkan intonasi.
Untuk melakukan proses tersebut, burung beo membuka dan menutup paruhnya untuk mendapatkan nada yang tepat dan sesuai dengan suara yang dikeluarkan oleh manusia.
