Menandakan Kesehatan Pria, Berikut Ciri-ciri Sperma yang Tidak Sehat dan Penyebabnya

- 30 September 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi wujud sperma manusia.
Ilustrasi wujud sperma manusia. /(pixabay)

  RINGTIMES BANYUWANGI – Penis merupakan salah satu bagian tubuh serta alat reproduksi yang paling sensitif milik seorang pria. Melalui penis, sperma dihasilkan oleh seorang laki-laki saat orgasme.

Melalui hubungan seksualitas, sperma akan dihasilkan untuk membuahi sel telur pada rahim perempuan. Melalui proses ini, sepasang suami istri akan diberikan keturunan.

Akan tetapi, banyak laki-laki yang tidak mengetahui bahwa sperma yang dihasilkan bisa saja tidak sehat dan tidak dapat membuahi sel telur.

Ketika hal ini terjadi, maka dapat dipastikan pembuahan yang dilakukan tidak akan berhasil. Selain itu, beberapa sperma yang dihasilkan dapat menandakan bahwa seorang laki-laki sedang tidak dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Banyak Diburu, Begini Cara Perawatan Tanaman Hias Daun Philodendron yang Mempesona

Dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber berikut adalah beberapa panduan untuk mengetahui ciri-ciri sperma yang tidak sehat:

Jumlah Sperma

Laki-laki biasanya mengeluarkan sekitar satu sendok teh cairan semen atau air mani yang mengandung 200-500 juta sel jantan setiap kali ejakulasi.

Pada saat ejakulasi, sperma yang dihasilkan oleh seorang laki-laki dapat mengalami penurunan volume. Hal ini bisa terjadi karena adanya penyumbatan dalam vesikula seminalis atau saluran ejakulasi.

Penurunan jumlah sperma yang dikeluarkan dapat mengindikasikan retrograde ejaculation, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan air mani mengalir kepada kandung kemih. Padahal seharusnya sperma dikeluarkan melalui penis.

Retrograde ejaculation bisa terjadi akibat adanya penyakit tertentu seperti infeksi prostat, belum operasi prostat, diabetes, dan obat-obatan tertentu.

Kekentalan

Setelah fase ejakulasi, normalnya sperma akan mengental dengan konsistensi seperti jelly.

Biasanya, dalam jangka waktu 30 menit air mani mencair dan akan semakin bening. Tingkat kekentalan sperma dianggap penting untuk proses reproduksi.

Jika sperma yang dihasilkan oleh seorang laki-laki menjadi  terlalu kental, hal ini bisa saja diakibatkan karena sedang dehidrasi.

Akan tetapi, sperma yang terlalu kental juga bisa terjadi karena penyebab yang lebih serius, seperti rendahnya tingkat hormon testosteron.

Apabila kondisi sperma yang dikeluarkan dirasa terlalu kental terjadi lebih dari dua atau tiga minggu, sebaiknya perlu diwaspadai dan segera konsultasikan ke dokter.

Baca Juga: Rilis Resmi Berita Pemprov Banten, Gunung Krakatau Meletus dan Gempa Magnitudo 8

Warna

Warna sperma yang bagus biasanya putih awan, sedikit kuning, atau sedikit abu-abu. Apabila sperma berwarna merah atau kecokelatan pada saat ejakulasi menandakan ketidaknormalan.

Hal tersebut kemungkinan ada kesalahan pada pembuluh darah yang pecah di prostat. Darah persisten yang keluar bersama air mani juga dapat terjadi akibat infeksi, trauma, atau dalam kasus yang parah bisa terjadi karena adanya kanker.

Selain itu, keluarnya sperma yang berwarna kuning atau hijau dapat mengindikasikan adanya infeksi, mungkin karena penyakit menular seksual yang disebut gonore atau kencing nanah.

Jika fase ini berlangsung selama beberapa hari, akan lebih baik jika segera konsultasikan ke dokter.

Bau

Sperma yang baik biasanya berbau klorin. Apabila air mani yang dikeluarkan oleh suami berbau busuk, dapat dipastikan bahwa itu adalah tanda infeksi.

Apabila seorang istri tidak kunjung hamil, bisa saja salah satu faktor di atas adalah penyebabnya. Lakukan pemeriksaan sejak dini untuk mengurangi risiko.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x